Home BERITA Jelang Tahbisan Uskup Mgr. Vinsensius, Kunjungi SMP-SMA Yos Sudarso, Asrama Leo Dehon,...

Jelang Tahbisan Uskup Mgr. Vinsensius, Kunjungi SMP-SMA Yos Sudarso, Asrama Leo Dehon, Asrama Borromea di Metro Lampung (1)

0
Tiga remaja puteri penghuni Asrama Puteri Borromea yang dikelola Suster Hati Kudus (HK) di Kota Metro, Lampung. (Romo Ferry Sutrisna Widjaja Pr)

HARI Kamis tanggal 27 April pukul 06.30 WIB, kami mulai berangkat meninggalkan Eco Camp Bandung menuju Asrama Borromea di Kota Metro di Lampung.

Asrama ini dikelola oleh para Suster Hati Kudus (HK).

Kami menempuh perjalanan di lokasi sejauh 426 km dari Bandung. Menurut Google, perjalanan ke Kota Metro ini dapat ditempuh selama 7 jam 15 menit.

Selain untuk memberikan pelatihan untuk para penghuni Asrama Borromea, kami juga akan menghadiri upacara tahbisan Uskup Keuskupan Tanjungkarang Mgr. Vinsensius Triatmojo tanggal 1 Mei 2023 mendatang.

Kapal feri penyeberangan Merak-Bakauheni. (Romo Ferry SW)

Kapal feri dari Merak ke Bakauheni

Rupanya arus balik mudik sudah terlewati. Perjalanan 267 km dari Eco Camp ke Merak sangat lancar. Kami sampai di Pelabuhan Eksekutif Merak pukul 09.30 WIB utk menyeberang dengan kapal Feri menuju Bakauheni.

Jaduwal kapal feri berangkat jam 1015. Dibutuhkan sekitar 30 menit untuk memasukkan sekitar 8 bis, 15 truk dan 100 mobil sedan di kapal feri yang terdiri dari 2 dek.

Ongkos menyeberang dengan mobil dan 5 penumpang sekitar 600 ribu rupiah. Penyeberangan laut sejauh 34 km ditempuh hanya 1 jam saja.

Yang lebih lama adalah menunggu jadual dan proses memasukkan kendaraan ke dalam kapal feri yang terdiri dari 2 dek kendaraan dan 2 dek penumpang.

Jalan Trans Sumatera

Pukul 12.00 kami sdh melaju di jalan Trans Sumatra yang sangat mulus. Perjalanan 126 km menuju Metro dapat ditempuh selama 1 jam 45 menit.

Jalan Trans Sumatera panjangnya 2.818 km. Jalan trans Sumatera yang berupa jalan tol panjangnya 738 km. Panjang jalan tol di Jawa 1167 km. Kalau dari Bakauheni mau langsung menuju Palembang lewat jalan tol panjangnya 384 km dan dapat ditempuh 5 jam 24 menit.

Kami sangat terkesan dengan pengaturan yang rapi utk naik kapal Feri dari Merak ke Bakauheni.

Tiket bisa dibeli secara online atau di rest area mendekati Merak.

Ada kapal ekspress yang besar dan hanya 1 jam perjalanan.

Ada kapal reguler yg lebih kecil selama 2 jam perjalanan. Pilihan jadualnya banyak. Kalau sudah beli tiket tinggal langsung antri menuju kapal.

Di dalam kapal ada ruangan dengan AC, ada ruangan untuk tidur atau tiduran, dan juga dek untuk yang lebih senang melihat laut dan pulau pulau kecil serta merasakan angin laut yang menyenangkan.

Ada warung dengan mie instan dan telur dan mini market yang cukup lengkap.

Kami sempat masuk Tanjungkarang untuk makan siang. Kualitas jalan di luar jalan tol yang mulus juga lumayan.

Mendidik disiplin terhadap remaja penghuni Asrama Putera Leo Dehon dan Asrama Puteri Borromea di Metro Lampung. Dengan cara mengatur rapi sepatu. (Romo Ferry SW)
Gereja Paroki Metro, Asrama Putera Leo Dehon, Asrama Puteri Borromea di Metro Lampung. (Romo Ferry SW)
Di Kota Metro, Lampung ada SM-SMA Yos Sudarso yang menyediakan asrama untuk puteri dan putera. (Romo Ferry SW)

Kritik dari warganet

Kami belum menemukan jalanan rusak yang heboh karena dikritik Tiktoker Bimo Yudho Saputro mahasiswa asal Lampung yang sedang studi di Australia.

Bimo sempat sedih karena merasa orangtuanya diintimidasi oleh pejabat di Lampung. Bimo bahkan dilaporkan ke Polda Lampung.

Menko Polkam Mahfuf MD dan banyak pihak lain termasuk pengacara Hotman Paris mendukung Bimo dan menjanjikan pertolongan dan perlindungan. Mereka kecewa dengan sikap defensif sebagian pejabat di Lampung.

Bimo juga mengritik kualitas pendidikan di Lampung.

Dua asrama di Metro, Lampung

Hari Kamis itu kami mengunjungi dua asrama siswa siswi SMA di kota Metro.

  • Asrama Borromea untuk para puetri dikelola para suster Hati Kudus atau HK dengan 54 penghuni.
  • Asrama Leo Dehon untuk para putra dikelola para bruder dan imam Hati Kudus Yesus atau SCJ dengan 83 penghuni.

Semua siswa dan siswi belajar di SMP dan SMA Yos Sudarso yang dikelola oleh para SCJ sejak 2011.

Ada 180 siswa siswi SMP Yos Sudarso dan 365 siswa-siswi SMA Yos Sudarso yang punya visi mendidik pemimpin Pancasilais dan pelayan yang berbelas kasih.

Bangunan baru kompleks sekolahan SMP-SMA Yos Sudarso di Kota Metro, Lampung. (Romo Ferry SW)
Poster yang dipasang di kompleks sekolahan dan asrama di Metro Lampung. (Romo Ferry SW)

Bangunan baru

Kami berkunjung ke bangunan sekolah yang baru selesai dibangun dan dipakai tahun ajaran ini. Semboyannya melakukan hal kecil, sederhana, dan bisa dilakukan mulai dari sekarang.

Kami mengalami sendiri bagaimana anak anak di kedua asrama tersebut nampak bahagia dan tekun belajar. Kedua asrama sederhana, bersih, dan diurus dengan baik.

Anak anak asrama yang umumnya dari berbagai desa dan kota kecil lain di Lampung umumnya dari latar belakang ekonomi menengah ke bawah.

Semangat religiusitas di pendidikan asrama

Dari kedua asrama tersebut tiap tahun selalu ada beberapa orang yang masuk seminari atau biara untuk menjadi calon imam atau suster.

Rupanya selain belajar disiplin, semangat inklusif dan Pancasila, di kedua asrama diajarkan juga semangat religiositas.

Mereka rajin berdoa termasuk adorasi dan completorium.

Sehabis lelah olah raga bukan langsung istirahat atau makan tapi adorasi dulu 5 menit. Pantaslah jumlah calon imam dan suster dari Sumatera masih selalu cukup banyak. Hal yang sama terjadi di keuskupan lain di Sumatera yang punya banyak asrama dan panggilan.

Termasuk untuk FSGM, FCh, KSFL, dan lembaga hidup bakti lainnya dan juga panggilan imam diosesan yang masih subur di Sumatera.

Minggu ini di berbagai paroki di Lampung ada aksi panggilan. Ada para suster FCh, OSU, SSCC, dan biara lain selain FSGM dan HK yang akan live in di rumah umat dan syering panggilan di berbagai paroki.

Tim Eco Camp Bandung kasih pelatihan unrtuk semua murid SMP-SMA Yos Sudarso Metro Lampung. (Romo Ferry SW)
Para pendidik SMP-SMA Yos Sudarso di Metro Lampung bersinergi dengan tim Eco Camp Bandung. (Romo Ferry SW)
Segenap tenaga pendidik, guru, dan murid SMP-SMA Yos Sudarso di Metro Lampung. (Romo Ferry SW)

Tim dari Eco Camp Bandung

Hari itu kami yang adalah Tim Eco Camp yg terdiri dari saya, Shierly, Ririn, Olin dan Kiki beruntung berjumpa Sr. Martina HK, Sr. Cornelia HK, Sr. Hana HK, Sr. Tabea HK, dan Sr Olivia HK di Asrama Borromea.

Juga bisa bertemu dengan Br. Vicentius Dalijan SCJ, Romo Albertus Joni SCJ, Romo Sigit Pranoto SCJ, Ron o Antonius Effendi SCJ, dan Romo Juspani SCJ di Asrama Leo Dehon.

Saya bermalam di Paroki Hati Kudus Yesus yang dikelola imam diosesan dari Keuskupan Agung Semarang yaitu Romo Yohanes Kristiyanto dan Romo FX Cahyo Handoko.

Rupanya Keuskupan Agung Semarang sudah lama membantu Keuskupan Tanjungkarang.

Para suster, bruder, serta imam di Lampung ini adalah tulang punggung dan petugas pastoral yang bekerja keras membangun gereja dan masyarakat Lampung dalam bidang pendidikan. Mereka penuh dedikasi dan menjalankan panggilan dan pelayanan mereka dengan tulus dan sukacita.

Pastilah Tuhan memberkarti mereka semua.

Uskup baru untuk Keuskupan Tanjungkarang

Selamat untuk Keuskupan Tanjungkarang yang akan memiliki uskup yang baru tanggal 1 Mei 2023.

Mgr Vinsensius Setiawan Triatmojo adalah putra kelahiran Sumatera yang lahir di Sindang Jati di Bengkulu tanggal 5 April 1971. Orangtua Mgr Avien yaitu Pal Paulus Mikhael Sukidi dan Ibu Magdalena Sutarti punya tiga permohonan. Diucapkan saat Pak Sukidi sakit radang sendi.

Permohonannya adalah bisa menyaksikan tahbisan adik bungsu Mgr Avien yaitu Rm Wisnu Wardhana menjadi imam diosesan Keuskupan Bogor tahun 2015, merayakan ulang tahun perkawinan ke-50 tahun 2016, dan berdoa agar Romo Avien jadi uskup.

Kedua permohonan sudah terkabul. Permohonan ketiga baru terkabul sesudah kedua orangtua Mgr. Avien dipanggil pulang ke rumah Bapa di surga.

Pak Sukidi meninggal tahun 2020. Bu Sutarti tahun 2021. Pastilah mereka berdua di surga tersenyum bahagia menyaksikan putera ketiga mereka yaitu Romo Avien dari 9 bersaudara ditahbiskan menjadi Uskup Keuskupan Tanjungkarang. (Berlanjut)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version