PRESIDEN Republik Indonesia Ir Joko Widodo menerima Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) di Istana Negara, Selasa siang (22/08/17).
Pertemuan yang berlangsung tertutup tersebut membahas beberapa persoalan kebangsaan antara lain radikalisme, kesenjangan sosial, dan berbagai persoalan terkait pelanggaran HAM. Presiden mengapresiasi PMKRI yang selama ini terus berkomitmen menjaga persatuan nasional. “Saya tahu dan berterima kasih karena selama ini kalian (PMKRI) membantu menjaga harmoni kebangsaan,”ujar Presiden.
PP PMKRI yang diwakili oleh Ketua Presidium, Angelo Wake Kako turut menyampaikan komitmen PMKRI dalam memerangi radikalisme. “Kami berkomitmen menjaga Indonesia dari sikap provokatif yang dapat memecah belah keutuhan kita,”ujar Angelo.
Angelo juga mengungkapkan apresiasinya kepada presiden yang berkenan menerima dan mendengarkan aspirasi mahasiswa katolik sebagai bukti mempertegas bahwa umat Katolik Indonesia bukan “pendatang baru” di Republik ini.
“Umat Katolik Indonesia bukan pendatang baru di Republik ini. Melainkan, bagian penting dari sejarah bangsa, yang ikut berjuang bersama elemen bangsa lainnya dalam merebut kemerdekaan dan mempertahankannya,”tutur Angelo.
Pertemuan yang berlangsung 30 menit tersebut berlangsung cair dan santai. Jokowi didampingi Kepala Staf Kepresidenan ( KSP) Teten Masduki, sementara PMKRI diwakili oleh Ketua dan 9 pengurus lainnya.
Undangan Kongres
Dalam kesempatan itu Angelo Wake Kako juga secara resmi mengundang Presiden untuk hadir dan membuka kegiatan Kongres/MPA PMKRI di Palembang pada Januari 2018.
Jokowi menyanggupi hadir di acara 2 tahunan tersebut saat menerima undangan yang disampaikan secara lisan disertai surat resmi yang langsung diterimanya. “Saya siap hadir di kongres kalian, harap diingatkan lagi dua minggu sebelum kegiatan” ujar Jokowi.
