Home KITAB SUCI & RENUNGAN HARIAN Juru Masak di Biara Shaolin

Juru Masak di Biara Shaolin

0
Film berjudul The Shaolin

Puncta 13 Agustus 2024
Selasa Biasa XIX
Matius 18:1-5.10.12-14

DALAM film berjudul The Shaolin, ada seorang juru masak di Biara Shaolin yang tidak sentral perannya. Tetapi mengajarkan kepada kita semangat kerendahan hati. Biksu juru masak itu bernama Wudao dan diperankan oleh Jacky Chan.

Ia tidak nampak sebagai biksu yang pandai bermain silat. Tugasnya hanya di belakang, di dapur menyediakan makanan bagi para murid Shaolin. Tutur katanya sopan dan perilakunya menjadi panutan bagi para murid.

Hou Jie, sering berdiskusi dengan juru masak sederhana itu. Hou Jie adalah mantan jendral yang ambisius, kejam dan main kuasa. Ia kalah perang dan bersembunyi di biara itu.

Tetapi berhadapan dengan Wudao yang sederhana, rendah hati dan welas asih, Hou Jie akhirnya menemukan kedamaian hidup di Kuil Shaolin. Hou Jie bertobat, mengubah jalan hidupnya.

Yesus berkata kepada murid-murid, “Barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Janganlah menganggap rendah seorang pun dari anak-anak kecil ini.”

Kerendahan hati adalah sumber kebijaksanaan. Sejak dini kita sudah diajarkan untuk bersikap sopan santun, menghargai orang lain baik dalam tingkah laku dan tutur kata.

Kalau lewat di depan orang kita, membungkuk dan permisi sebagai tanda merendahkan diri dan hormat pada sesama.

Jika kita bisa merendahkan diri, kita juga akan dihormati oleh orang lain. Yesus mengambil contoh seorang anak, karena anak biasanya dianggap sebagai pribadi yang lemah, rendah dan tidak punya power apa pun.

Jika kita bisa menghargai mereka yang rendah, lemah, tak berkuasa, kita memiliki kebijaksanaan anak-anak Allah. Allah justru menghadirkan Diri-Nya dalam pribadi orang-orang lemah.

Maka Yesus berkata, “Barangsiapa menyambut seorang anak kecil ini dalam Nama-Ku, ia menyambut Aku.”

Marilah kita menghargai dan mengasihi mereka yang kecil, lemah, tersingkir dan yang tidak punya kekuatan apa pun, karena justru dalam diri merekalah Allah menampakkan Diri-Nya.

Makan soto dengan bumbu rempah,
Bikin nafsu makan jadi semakin kuat.
Merendahkan diri tidak berarti lemah,
Ia sedang mengajarkan kekuatan yang dasyat.

Wonogiri, hargailah mereka yang kecil
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version