Home KITAB SUCI & RENUNGAN HARIAN Renungan Harian Kacang Mangsa Ninggala Lanjaran

Kacang Mangsa Ninggala Lanjaran

0
Kulit kacang

Puncta 13 Maret 2024
Rabu Prapaskah IV
Yohanes 5:17-30

PEPATAH dalam Bahasa Jawa itu bisa diartikan begini; tidak mungkinlah tanaman kacang panjang itu terlepas dari galah penopangnya. Ungkapan itu searti dengan pepatah yang berbunyi “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.”

Karakter atau sifat anak tidak akan jauh dari karakter orangtuanya, entah ayah atau ibunya. Bahkan kadang pilihan profesi seorang anak tidak jauh-jauh amat dari pekerjaan ayahnya. Misalnya, kalau ayahnya penyanyi, anaknya juga ikut jadi penyanyi atau artis panggung.

Di dunia sepak bola banyak pemain yang mengikuti jejak ayahnya. Enzo Fernandes mengikuti jejak ayahnya, Zinedine Zidane. Timothy Weah juga ikut ayahnya, George Weah. Kasper Schmeichel bahkan juga menjadi kiper seperti ayahnya, Peter Schmeichel.

Apa yang dikerjakan Yesus mengikuti apa yang dikerjakan Bapa-Nya. “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga,” kata-Nya.

Sebagaimana Bapa berkuasa membangkitkan orang mati, demikian pun Yesus membangkitkan Lazarus dan Pemuda di Nain.

“Sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari Diri-Nya sendiri jikalau Ia tidak melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa itu juga yang dikerjakan Anak.”

Hal ini jelas menimbulkan pertentangan sengit karena salah paham antara orang-orang Yahudi dengan Yesus.

Mereka menganggap Yesus menyamakan Diri-Nya dengan Allah. Bagi orang Yahudi ini dianggap menghojat Allah. Maka semakin murkalah orang-orang itu kepada Yesus.

Yesus menunjukkan tindakan keilahian Allah. Allah yang Mahakasih itu nampak nyata dalam tindakan-tindakan Yesus yang mengasihi, mengampuni, menghidupkan dan menerima orang-orang berdosa. Karena Yesus adalah Anak, maka Ia melaksanakan kehendak Allah, Bapa-Nya.

Jika kita mengakui Yesus, maka kita juga setia mengikuti apa yang diajarkan-Nya pada kita. Dengan percaya dan menerima Anak-Nya, kita juga menerima Allah yang telah mengutus Yesus, Putera Tunggal Allah.

Mari kita tunjukkan buah-buah kasih yang diajarkan Kristus, agar dengan begitu kita tidak jauh dari sabda Kristus sendiri.

Kita disebut murid Kristus karena buah-buah sabda-Nya terwujud dalam tindakan-tindakan kita.

Bulan depan bersama teman ke Nederland.
Mau melihat kincir angin dan taman bunga.
Kristus mengajarkan kasih dan pengampunan,
Kita juga mengasihi dan mengampuni sesama.

Cawas, menanti di Taman Bunga Keukenhof
Rm. A. Joko Purwanto Pr

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version