Kapok Pelayanan?

0

Bacaan 1: Yer 18:18-20
Injil: Mat 20:17-28

Saat menjadi bagian dari tim yang membantu bapak uskup, kami bertugas untuk melakukan sosialisasi program-program reksa pastoral keuskupan. Hampir setiap minggu kami berkeliling ke paroki-paroki yang letaknya tidak bisa dibilang dekat. Dari ujung Barat di Provinsi Banten ke Timur hingga Cianjur. Lalu dari Utara di Jakarta Selatan hingga ke arah Selatan di Pelabuhan Ratu.

Mungkin ada yang melihat pekerjaan itu enak dikerjakan, karena kami senantiasa penuh sukacita melaksanakannya. Mungkin juga ada yang mengira perjalanan kami dibiayai oleh keuskupan. Padahal semuanya kami kerjakan secara mandiri.

Kami rela meninggalkan keluarga setiap minggu, membuang waktu rekreasi untuk melayani umat di keuskupan. Namun kadang ada saja kami menerima perlakuan kurang menyenangkan. Kadang disindir romo paroki, atau ada juga yang “seperti” tidak senang dengan kedatangan kami, menahan lapar dan sebagainya.

Nabi Yeremia ternyata lebih frustasi.

Ia mengeluh, kenapa kabaikan yang dilakukan akan dibalas dengan kejahatan. Ia sudah rela membuang waktu masa mudanya untuk melayani Tuhan namun dibalas dengan kebencian.

“Perhatikanlah aku, ya Tuhan, dan dengarkanlah suara pengaduanku! Akan dibalaskah kebaikan dengan kejahatan? Mereka telah menggali pelubang untuk aku! Ingatlah bahwa aku telah berdiri di hadapan-Mu,

dan telah berbicara membela mereka, supaya amarah-Mu disurutkan dari mereka.”

Nabi Yeremia diancam akan dibunuh karena menyuarakan hal yang tidak mengenakkan (hukuman Allah), sesuatu yang tidak ingin didengar bangsa Israel.

Sebenarnya nabi bisa saja cuek, menjalani kehidupannya sendiri (pribadi) atau memilih popular menyuarakan apa yang ingin didengar mereka. Namun Nabi Yeremia tidak melakukannya, ia lebih memilih tetap melayani Tuhan meski diancam.

Lain lagi dengan ibu Yakobus dan Yohanes Penginjil, ia ingin sekali anak-anaknya memiliki kedudukan terhormat (duduk di kiri dan kanan-Nya). Ia berpikir itu adalah upah yang pantas untuk anak-anaknya setelah ikut melayani Yesus.

Namun Tuhan Yesus mengingatkan, bahwa mengikuti-Nya berarti menjadi pelayan dan bukan menjadi bos yang dilayani.

“Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu. Sama seperti Anak Manusia: Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

Pesan hari ini

Jangan kapok melayani Tuhan karena menjadi tidak popular, jadilah pelayan yang baik.

“Berusahalah untuk tidak menjadi sukses, tetapi untuk menjadi bernilai.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version