INJIL Yohanes bab 10 berbicara tentang Yesus sebagai gembala yang baik. “Akulah gembala yang baik.” (Yohanes 10: 11). Gembala yang baik mengenal domba-domba-Nya dan mereka mengenal suara-Nya (Yohanes 10: 14).
Bacaan Injil hari ini (Yohanes 10: 22-30) berbicara tentang karakteristik dari domba-domba atau pengikut Yesus. Hal itu ditemukan dalam sabda Yesus, “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.” (Yohanes 10: 27).
Domba-domba Yesus itu mendengarkan suara-Nya. Mendengarkan itu berarti memahami, menyatukan pikiran dengan yang didengarkan, dan melaksanakan semua yang didengarkannya.
Itulah yang dianjurkan Barnabas kepada para murid di Antiokia.
Kepada domba-domba-Nya Yesus memberikan hidup yang kekal (Yohanes 10: 28. Artinya, Sang Gembala memberikan rasa aman dan keselamatan kepada domba-domba-Nya.
Tidak seorang pun dapat mengambilnya dari Sang Gembala, karena Tuhanlah yang telah menyerahkan mereka kepada Sang Gembala (Yohanes 10:29). Tuhan itu lebih besar daripada semua musuh yang hendak menghancurkan domba-domba.
Alasan yang terkuat adalah karena Allah Bapa dan Sang Gembala itu satu. “Aku dan Bapa adalah satu.” (Yohanes 10: 30). Bersatu dengan Sang Gembala berarti bersatu pula dengan Allah Bapa.
Selama domba-domba itu bersatu dengan Sang Gembala, tidak ada satu pun kekuatan dunia ini yang dapat memisahkannya. Walau mengalami penganiayaan, Gereja terus berkembang (Kisah Rasul 11: 19-26).
Mengapa? Karena tangan Tuhan menyertai mereka (Kisah Rasul 11: 21).
Sang Gembala selalu menyertai dan bersatu dengan domba-domba-Nya.
Semoga semua pengikut-Nya setia mendengarkan Dia, memahami sabda-Nya dan mewujudkannya dalam hidup sehari-hari. Itulah karakteristik para domba yang sejati.
Selasa, 2 Mei, 2023
Peringatan Santo Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja