Bacaan 1: Rut 1:1. 3-6. 14b-22. 22
Injil: Mat 22:34-40
Tragedi Tsunami Aceh telah berlalu hampir sembilan belas tahun lalu, yaitu 26 Desember 2004. Dengan ditetapkannya musibah itu sebagai “Bencana Nasional” saat itu, maka pesawat asing bebas masuk langsung dari negara masing-masing tanpa harus memenuhi syarat keimigrasian normal.
Tercatat hampir 150 pergerakan pesawat termasuk helikopter menyibukkan udara Aceh saat itu. Diantaranya adalah helikopter dari kapal induk USS Abraham Lincoln termasuk yang pertama mengirimkan bantuan logistik ke area yang tidak bisa dijangkau lewat darat.
Negara-negara asing yang turut mengirimkan bantuan adalah Jepang, Singapura, Malaysia, Spanyol, Australia, Jerman, dan Inggris.
Mereka tidak lagi memandang ras, suku, agama dan bangsa, misinya hanya satu yaitu kemanusiaan yang berlandaskan kasih sesama manusia.
Kasih secara “holistik” (menyeluruh).
Dalam perdebatan dengan ahli Taurat dari golongan Farisi, Tuhan Yesus mengatakan pentingnya seseorang menjalankan hidup penuh kasih baik kepada Tuhan dan sesamanya.
“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Perintah itu dikenal sebagai Hukum Kasih. Lebih lanjut Ia mengatakan,
“Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”
Tuhan Yesus sendiri telah memberi teladan lewat kematian-Nya di kayu salib, menebus dosa seluruh umat manusia baik Yahudi maupun non-Yahudi.
Relasi Naomi dan Rut yang berbeda suku bangsa telah memberikan kritik kepada bangsa Israel yang sering menganggap non-Yahudi sebagai “anjing”. Relasi kuat antara ibu dan menantu itu mampu menghadirkan jalan keluar bagi kesulitan hidup mereka.
Rut dinikahi Boas orang kaya, saudara dekat suami Naomi, Elimelekh.
Pesan hari ini
Kasih lintas batas dan holistik mampu menjadi solusi bagi kesulitan hidup setiap manusia.
“Perhatian kecil yang diberikan orang terdekatmu, adalah salah satu bentuk kasih sayang yang berharga.”
