Home BERITA Kasih Tuhan Lebih Besar daripada Kesalahan Kita

Kasih Tuhan Lebih Besar daripada Kesalahan Kita

0
Kasihanilah dan ampunilah Aku, Ya Allahku menurut belas kasih-Mu, kasihanilah aku, ya Tuhan, by artbybryn.

Selasa, 17 Desember 2024

Kej. 49:2,8-10.
Mzm. 72:1,3-4ab,7-8,17;
Mat. 1:1-17

SERING kali kita terjebak dalam kebiasaan menilai diri sendiri atau orang lain berdasarkan masa lalu.

Kesalahan, kegagalan, atau dosa yang pernah dilakukan seolah menjadi label yang sulit dilepaskan.

Ketika kita terus menghakimi diri sendiri atas masa lalu, kita lupa bahwa kasih karunia Tuhan lebih besar daripada kesalahan kita.

Saat kita menghakimi orang lain, kita juga mengabaikan potensi yang Tuhan tanam dalam diri mereka.

Tuhan adalah Allah yang memulihkan dan memperbarui, dan Dia mampu mengubah setiap cerita kelam menjadi kisah penebusan yang indah.

Tuhan melihat kita dengan cara yang berbeda. Dia bukan hanya melihat siapa kita di masa lalu, tetapi juga siapa yang dapat kita jadi di dalam rencana-Nya.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.”

Silsilah Tuhan Yesus yang tercantum dalam Alkitab mengajarkan kita pelajaran berharga tentang kasih karunia Allah.

Dalam garis keturunannya, kita menemukan nama-nama yang mewakili berbagai macam karakter dan kisah hidup, ada yang mulia, ada pula yang kelam.

Abraham, sang bapa iman, dikenal karena kesetiaannya, tetapi ia juga pernah meragukan janji Allah.

Daud adalah seorang raja yang berkenan di hati Tuhan, tetapi ia juga memiliki noda besar dalam hidupnya.

Di sisi lain, Rahab, seorang mantan perempuan berdosa, tercatat sebagai nenek moyang Yesus karena iman dan keberaniannya.

Dari silsilah ini, kita belajar bahwa Allah tidak hanya bekerja melalui orang-orang sempurna, tetapi justru melalui kelemahan dan kekurangan manusia.

Hal ini menunjukkan bahwa kualitas hidup atau sejarah masa lalu bukanlah penghalang bagi karya Allah. Ia adalah Allah yang memulihkan, mengampuni, dan memberi kesempatan baru.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku mengenal sejarah hidupku?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version