Puncta 20 Februari 2025
Kamis Biasa VI
Markus 8: 27-33
KATA orang, ”Romo Joko itu bagus.”
Jangan langsung percaya kata orang karena penilaian itu sangat subyektif.
Orang menilai menurut persepsi seleranya sendiri. Orang melihat apa yang sepintas secara empiris tampak di permukaan. Ia tidak mengenal lebih mendalam dan mendetil.
Penilaian yang hanya didasarkan pada “kata orang” mudah sekali keliru dan tidak tepat. Kadang kita menilai seseorang hanya berdasar pada kesan pertama seperti yang pernah dilihat.
Maka kita sering terjerumus ke dalam bias penilaian terhadap orang lain. Salah menilai karena hanya mendengarkan “kata orang.”
Yesus bertanya kepada para murid dua kali. Yang pertama, Yesus bertanya, “Kata orang, siapakah Aku ini?”
Para murid bisa menjawab berdasarkan kata orang. Ada yang menyebut sebagai Yohanes Pembaptis, Elia atau seorang nabi dahulu.
Yang kedua, Yesus meminta para murid menjawab menurut pemahaman dan pemikiran mereka sendiri, bukan kata orang.
Selama mengikuti Yesus dari jarak dekat, hidup bersama-Nya, ikut mendengar, melihat dan mengalami sendiri apa yang dilakukan Yesus, apa yang ada dalam pikiran mereka.
Simon Petrus menjawab, “Engkau adalah Mesias.”
Jawaban ini tepat tetapi harus diuji dahulu dalam pengertiannya yang benar. Maka Yesus melarang dengan keras agar jangan memberitahukan kepada siapapun juga. Sebab jika para murid keliru memahami kemesiasan Yesus, bisa mengganggu karya penyelamatan-Nya.
Lalu menurut kita sendiri, siapakah Yesus sesungguhnya? Apakah Yesus itu pembantu kita yang harus memenuhi segala kebutuhan kita? Apa yang kita minta harus dilaksanakan?
Apakah Yesus sungguh Tuhan yang berkuasa atas hidup kita dan kita berserah setia kepada-Nya? Kita mau melakukan sabda ajaran-Nya dengan ikhlas dan setia?
Jalan-jalan ke kota Semarang,
Tersesat sampai di pelabuhan.
Jangan hanya dengar “kata orang,”
Kita bisa tertipu dan mencemarkan.
Wonogiri, kenali diri secara mendalam
Rm. A. Joko Purwanto, Pr