Home BERITA Katolik Sebatas di Mulut

Katolik Sebatas di Mulut

0
Ilustrasi: Siapakah Aku ini?

Bacaan 1: Hag 2:1b – 10
Injil: Luk9:19 – 22

MENGUCAP adalah mudah, namun menjalani sebuah kewajiban itu yang sulit.

Banyak orang mengucap janji, namun hanya sebatas di mulut. Giliran membayar kewajibannya memilih untuk menghindar.

Hal ini tak luput dalam iman. Banyak orang mengaku sebagai Katolik, namun saat diminta memikul salibnya sendiri pun tak mau.

Saat dibaptis, mengaku percaya bahwa Yesus adalah Tuhan. Namun tidak mau mengenal Tuhan Yesus, karena membaca Kitab Suci saja tak mau.

Beriman tak hanya sebatas di mulut dan pengetahuan iman. Komitmen dan konsistensi dalam menjalankan ajaran Tuhan Yesus juga harus dipegang teguh.

Dalam bacaan hari ini, kita membaca bagaimana para murid hanya bisa mengucapkan pengakuan iman mereka sama seperti apa kata orang-orang.

Mengikuti Yesus setiap hari namun masih belum paham siapa Dia.

Yesus memang sangat fenomenal karya-Nya dan itu menjadikan-Nya “viral”. Orang-orang menyamakan-Nya dengan Yohanes Pembaptis, Elia dan salah satu dari para nabi, semuanya telah meninggal.

Saat mereka diminta pendapat dan pengakuan secara pribadi,

“Menurut kamu, siapakah Aku ini?”

Hanya Petrus yang sanggup menyatakan imannya dengan benar, “Mesias dari Allah.”

Meski di kemudian hari, Petrus menyangkal menjadi murid-Nya.

Lewat pemberitahuan nubuat kesengsaraan-Nya, Yesus ingin meneguhkan iman para murid-Nya.

Maka Ia berpesan agar tidak menyebarkan apa yang telah dikatakan Petrus, karena mereka belum siap saat ada orang yang mempertanyakan-Nya.

Lewat firman-Nya kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, Allah mengingatkan kembali akan pembangunan Bait Suci.

Mereka diajak merefleksikan ingatannya pada “Rumah Tuhan”, saat sebelum Babel mengalahkan Yerusalem.

Allah memberi peneguhan bahwa Ia akan senantiasa menyertai mereka sehingga kemegahan Bait Suci menjadi terwujud.

“…bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kamu… Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Janganlah takut!”

Pesan hari ini

Apakah iman Katolikku hanya sebatas di mulut (mengaku percaya), namun sebetulnya tak kenal siapakah sebenarnya Yesus?

Mengaku percaya Yesus adalah Tuhan namun tidak konsisten dalam menjalankan ajaran-Nya?

Janganlah takut, sebab Tuhan senantiasa menyertaimu.

“Gereja adalah tempat pertemuan dengan putera Allah yang hidup dan karenanya menjadi tempat pertemuan di antara kita. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version