Home BERITA Kebenaran yang Membebaskan

Kebenaran yang Membebaskan

0
Ilustrasi: Kebenaran membebaskanmu by Vatican News.

DALAM zaman yang dipadati hiruk pikuk pelbagai paham dan ideologi, tidak mudah menemukan dan berpegang pada kebenaran. Banyak nabi palsu menyebarkan kebohongan. Mereka mencari manusia yang lemah budi dan batinnya untuk disesatkan.

Berpegang pada Tuhan, Sang Kebenaran selalu penuh tantangan. Sadrakh, Mesakh, dan Abednego dulu mengalaminya (Daniel 3: 14-20). Karena tidak sudi memuja dewa Raja Nebukadnezar, mereka dicampakkan ke dalam api.

Karena kuat berpegang pada iman kepada Tuhan, mereka dibebaskan dari api itu. Bahkan sang raja Nebukadnezar berkata, “Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh, dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya.” (Daniel 3: 28).

Iman mereka mengubah raja penyembah dewa itu.

Yesus pun datang untuk membawa manusia kepada kebenaran (Yohanes 8: 31). Dia juga memerdekakan orang. “Jadi, apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka.” (Yohanes 8: 36).

Anak itu ialah Yesus (Matius 17: 5).

Untuk dapat dibebaskan orang mesti sadar dan mengakui bahwa dirinya terbelenggu. Di sinilah tantangannya. Banyak orang tidak mau mengakui bahwa dirinya pendosa.

Orang-orang Yahudi yang berdialog dengan Yesus adalah contoh konkretnya. Karena merasa sebagai keturunan Abraham, orang benar itu, mereka menganggap dirinya merdeka (Yohanes 8: 33). Padahal, mereka telah berulangkali berdosa.

“Sesungguhnya, setiap yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.” (Yohanes 8: 34).

Semua orang berdosa adalah budak. Karena budak, mereka tidak mendapat tempat dalam rumah Tuhan (Yohanes 8: 35). Bukankah karena berdosa, Adam dan Hawa diusir dari Taman Firdaus (Kejadian 3: 23)?

Kini, banyak orang berdosa yang merasa hidupnya merdeka. Kendati berbuat dosa berat, mereka menganggapnya sebagai biasa-biasa saja. Apakah kita termasuk orang yang demikian?

Hari kemarin, Yesus mengajak orang bertobat dan kembali kepada Tuhan dengan percaya kepada-Nya sebagai kebenaran yang membebaskan.

Rabu, 29 Maret 2023

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version