TUGAS baru dilaksanakan dengan gembira oleh Romo Petrus. Mulanya mengemban tugas lama menjadi Pastor Paroki Santa Perawan Maria Tak Bernoda di Lawang. Lalu beralih jadi Ketua Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi Keuskupan Malang (PSE KM).
Walaupun sekarang harus memegang cangkul untuk mencangkul lahan, menyiangi rumput, menabur pupuk kandang serta menaburkan pakan ikan di kolam yang ada di kebun rumah bersama PSE KM di Lawang.
Seluas 12.000m2
Lebih gembira lagi, bila pada waktunya dapat ikut memanen sayur dan buah serta melayani pembeli yang datang. Tanpa canggung dia mengenakan sepatu boot bercelana pendek dan berkaos lengan panjang menyusuri kebun yang luasnya 12.000m².
Pada lahan tersebut ada tiga kelompok usaha rintisan yaitu: usaha pertanian, perikanan dan peternakan. Dibantu staf, lahan ditata kembali sesuai peruntukannya, penyemaian tanaman, pembudidayaan tanaman, greenhouse, tanaman umur jangka pendek, tanaman umur panjang atau tanaman keras. Pembuatan kolam ikan, dan kandang ayam serta kambing etawa.
Ada pula sayur yang ditanam dengan metode tanam hidroponik, hidroganik dan organik. Dengan demikian, setiap pekan ada saja yang dapat dipanen. Misalnya bayam kangkung sawi sla buncis jagung manis bawang merah serta cabe.
Tanaman yang dapat diunduh sesuai musim juga ada: jeruk siem, jeruk bali, alpokat, cokelat, pete, durian, melinjo dan vanili. Bulan Februari ini sedang panen pete dan durian.
Produksi jeruk siem
Pada tanaman jeruk siem sudah tampak buah-buah kecil-sedang berwarna hijau gelap yang kemungkinan akan dapat dipanen pada bulan Juni-Juli akan datang.
Agar tanaman jeruk dapat produktif, Romo Petrus menyempatkan diri belajar menanam-merawat jeruk ke petani jeruk yang ada di lahan Biara Frater Bunda Hati Kudus Malang.
Silakan datang membelinya
Dari kolam-kolam ikan yang ada juga sudah waktunya dipanen. “Lele, gurami, dan nila ini sudah waktunya dipanen. Boleh diambil untuk dibeli dengan mengambil sendiri. Kami sediakan alatnya” kata Romo Petrus.
“Mereka yang rajin mengambil dan membeli ikan ya umat Paroki Lawang Singosari dan Blimbing. Demikian pula dengan tanaman sayur, namun kami juga bekerja sama dengan retailer,” imbuhnya.
Rintisan ternak kambing etawa sedang berlangsung dengan maksud untuk dijual. Apabila dari sudut ekonomi sudah terpenuhi antara biaya perawatan dan nilai jual. Akan tetapi ada maksud lain dari ternak kambing ini yakni kotorannya yang disebut srintil untuk pupuk tanaman. Demikian pula dengan ternak ayam. Juga baru dijual, apabila sudah menguntungkan dari sudut ekonomi. Kotorannya dapat untuk pupuk tanaman.
Bulan Januari kemarin baru saja laku dijual tujuh ekor kambing etawa dan beberapa ekor ayam kampung yang gemuk-gemuk.
Wisata edukasi
Ada hal lain yang ingin diraih dengan pengelolaan lahan ini yaitu menyediakan wisata edukasi bagi para siswa-siswi dari sekolah mana pun. Termasuk keluarga-keluarga yang berminat dengan hortikultura. Agar mereka kembali mencintai bidang pertanian-peternakan-perikanan. Bukankah Indonesia dikenal sebagai negara agraris.
Melihat potensi yang ada di lahan milik PSE KM, Pak Philipus, seorang tenaga teknis di kebun lahan ini, juga berharap agar suatu waktu kebun ini menjadi pilot project. Bagi keluarga-keluarga dari paroki-paroki di Keuskupan Malang yang ingin belajar tentang pertanian-perikanan-peternakan.
Tampak pula sebuah bangunan luas berlantai keramik beratap seng dan terbuka tanpa jendela. Bangunan ini sedang disiapkan untuk ruang rekoleksi bagi umat lingkungan dari paroki mana pun.
Apabila ada sekelompok umat dari lingkungan/paroki yang ingin rekoleksi di tempat ini, Romo Petrus menyediakan diri menjadi pembimbing rekoleksi. Konsumsi makan minum peserta rekoleksi juga dapat disiapkan di sini.
Sebaiknya diinfokan terlebih dahulu. Jangan dadakan.