Home BERITA Kegembiraan di Teras Rumah

Kegembiraan di Teras Rumah

0
Ilustrasi: Kegembiraan by Romo Suhud SX.

Kamis, 11 November 2021

  • Keb. 7: 22-8:1.
  • Mzm.119: 89.90.91.130.135.175.
  • Luk.17:20-25

UBI caritas et amor, deus ibi est. Kalau ada kasih, maka Allah hadir di situ,

Kalau kita mengamalkan kasih, Kerajaan Allah datang saat itu juga.

Kalau kita bisa merasakan damai, kasih yang tulus dari orang-orang di sekitar kita, merasakan persaudaraan yang intim, persahabatan yang erat, pertolongan yang ikhlas, itulah Kerajaan Allah.

Kita tidak bisa menunggu suasana seperti itu datang, kita sendiri yang pertama harus memulainya.

“Suasana santai di teras rumah pada malam hari dengan percakapan ringan diselingi cerita waktu masih kecil menjadi suasana yang sangat saya rindukan. Setiap kali ingin pulang ke rumah,” kata seorang ibu.

“Kami duduk di atas tikar pandan di teras rumah. Dengan santai menceritakan kisah-kisah lucu yang kami alami dan mungkin sudah sering kisah itu diceritakan, namun tetap ingin kami dengar,” lanjutnya.

“Suasana kekeluargaan yang muncul dari masalah yang serius antar kami, kemudian masalah keseharian yang bisa menimbulkan gelak tawa. Karena keluguan dan kekonyolan di antara kami,” katanya lagi.

“Di teras rumah itu, kami semua bisa bercerita dan bisa menertawakan, bisa saling meledek namun juga bisa menyanggah pikiran satu sama lain tanpa harus diwarnai kemarahan dan saling menyalahkan,” lanjutnya lagi

“Obrolan di teras rumah itu, menjadi sebuah sarana kebersamaan kami untuk merindukan bapak dan ibu yang tidak lagi bisa bersama kami karena telah meninggal. Teras rumah itu adalah tempat kami bisa merangkul dan saling melindungi,” ujarnya

“Ubi dan talas, sukun serta belut goreng disertai wedang jahe menambah suasana kebersamaan menjadi lebih rileks dan hangat,” ujarnya.

“Suasana itulah yang sungguh menimbulkan rasa damai, tenang, rukun dan bahagia. Kebersamaan itu terjadi begitu saja tanpa direncanakan, tanpa ada undangan, tanpa ada moderator semuanya berjalan karena kebiasaan,” kata ibu itu.

Dalam bacaan Injil hari ini, kita dengar demikian.

“Atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab, kata-Nya: ‘Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu.'”

Membaca kalimat “Kerajaan Allah ada di antara kamu” bisa kami bayangkan suasana kebersamaan di teras rumah ibu itu.

Dalam kebersamaan itulah, Kerajaan Allah berada, terpancar dalam peristiwa suka-duka hidup kita.

Ada situasi damai, ada konflik dan ada pula semangat dan ada pula suasana yang lain.

Dalam aneka peristiwa dalam.keluarga itu, kita bisa menemukan sebuah kebersamaan yang saling menghidupkan dan saling memberikan harapan.

Bahwa Kerjaaan surga bisa kita rasakan dalam situasi dan kondisi riil kehidupan kita sehari-hari.

Adakah pengalaman nyata di mana saya merasakan damai dan bahagia dalam kebersamaan?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version