Bacaan 1: Kel 33:7-11; 34:5b-9. 28
Injil: Mat 13:36 – 43
HIDUP kadang tidak selamanya berjalan sesuai yang diharapkan. Ada saja masalah-masalah yang kadang mencoba mengganggu perjalanan hidup.
Terkadang masalah membuat seseorang menjadi lemah, lelah dan putus asa. Namun tidak sedikit yang tetap optimis dalam menghadapi setiap masalah.
Selama masih hidup, pasti akan bertemu dengan masalah. Tinggal bagaimana setiap orang mampu mengatasi dan keluar dari masalah. Kesulitan seharusnya bisa dijadikan pijakan untuk bangkit.
Sejak beberapa hari ini, kita disajikan bacaan-bacaan tentang kisah perumpamaan penaburan.
Baik dari sisi penabur, benih, gandum maupun ilalang. Perumpamaan ini mungkin berdasarkan kenyataan bahwa saat tanaman gandum tumbuh biasanya juga tumbuh rerumputan jenis ilalang.
Benih yang baik merepresentasikan anak-anak Kerajaan (Allah) dan ilalang merepresentasikan anak-anak si jahat, benih yang ditaburkan oleh Iblis.
Ilalang adalah masalah bagi tanaman gandum.
Sang Tuan dengan sengaja membiarkan mereka tetap tumbuh bersama.
Tentu ada maksudnya, jika ilalang dicabut maka ada kemungkinan tanaman gandum muda juga ikut tercabut dan mati sebelum waktunya panen.
Dengan membiarkan kebaikan dan kejahatan tumbuh bersama, sebenarnya merupakan gambaran Allah yang selalu memberi kesempatan bagi orang jahat untuk bertobat. Dia memberikan air dan matahari yang sama kepada orang baik dan orang jahat.
“TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman.”
Demikian seru Musa kepada-Nya.
Dalam representasi iman katolik tentu ini bukanlah hal yang mudah. Kita dibiarkan hidup bersama dan berjuang melawan himpitan si jahat. Namun jika mampu bertahan hingga akhir, maka akan mendapatkan mahkota juara.
“…Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!” Demikian sabda Tuhan.
Dengan mendengarkan sabda-Nya serta melaksanakannya, menjadi kunci kemenangan saat kebangkitan tiba.
Sebuah gambaran kemenangan pada akhir zaman bagi orang-orang Kristiani.
Pesan hari ini
Allah hendak menunjukkan universalitas kasih-Nya bahwa semua orang memperoleh keselamatan sama dari pada-Nya. Namun, orang benar akan memperoleh mahkota hidup kekal sedangkan mereka yang tetap melakukan kejahatan akan dihukum kekal.
“Mengapa harus menghakimi jika bisa berdoa bagi mereka yang jahat? Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”