- Bacaan 1: Kej. 49:2,8-10
- Injil: Mat. 1:1-17
Keluarga katolik merupakan sebuah “Gereja Kecil”, merupakan keluarga yang kudus. Kepala keluarga sebagai wakil Kristus di dunia maka keluarga itu suci. Sebagai sebuah perjalanan suci maka dalam keluarga saling memberkati dan mengampuni, wujud implementasi hukum kasih yang diajarkan oleh Tuhan Yesus sendiri.
Hari ini kita diajak memaknai silsilah keluarga Tuhan Yesus.
Ada tiga periode penting dalam silsilah keluarga Tuhan Yesus:
- Sejak Abraham sampai Raja Daud
- Sejak Raja Daud sampai masa pembuangan ke Babel
- Sejak pembuangan Babel sampai Yesus Kristus
Uniknya, masing-masing periode tersebut terdapat empat belas keturunan. Lebih unik lagi ternyata Tuhan Yesus juga tidak murni Yahudi, ada tiga perempuan non Yahudi dalam silsilah-Nya:
- Tamar, dari Adulam, Kanaan, bangsa penyembah berhala
- Ruth, wanita Moab
- Betsyeba, istri Uria orang Het
Artinya bahwa Keselamatan Allah yang dibawa oleh Tuhan Yesus itu bersifat universal, bukan hanya milik bangsa Yahudi selaku “Bangsa Terpilih”.
Dalam bacaan pertama dikatakan,
“Yehuda adalah seperti anak singa… (Singa dari Yehuda)
Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.”
Singa adalah “Raja Rimba”, artinya bahwa Yehuda akan menurunkan raja-raja. Salah satunya adalah Raja Daud, dimana Tuhan Yesus juga mendapatkan julukan ”Yesus Anak Daud”. Sesuatu yang bukan kebetulan karena telah dinubuatkan sejak 2000-an tahun sebelum kelahiran-Nya bahwa Mesias (Yesus Kristus) akan hadir dari suku Yehuda.
Nubuat tersebut akhirnya tergenapi lewat keluarga kudus, Yusuf dan Maria yang berasal dari Yehuda (meski Yesus bukan anak kedagingan dari Yusuf, namun secara hukum ia adalah anak Yusuf).
Silsilah yang disajikan dalam Kitab Matius 1:1-17, ini bukan sekedar silsilah biasa. Namun sebuah perjalanan suci keluarga kudus dari Nazareth, yang menghadirkan inkarnasi Allah dalam diri Tuhan Yesus Kristus.
Pesan hari ini
Keluarga adalah “Gereja Kecil” karena itu suci, di dalamnya Yesus hadir lewat kepala keluarga sebagai wakil Tuhan Yesus di dunia.
Jadi, keluarga adalah sebuah perjalanan suci.
“Keluarga merupakan anugerah terbesar dalam hidup. Di mana ada keluarga, di situ ada cinta.”