SMA Santo Dominikus Wonosari di Kabupaten Gunungkidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan satu-satunya Sekolah Menengah Atas Katolik di wilayah kabupaten tersebut. Maka pelayanan siswa dalam bentuk partisipasi sebagai petugas liturgi yakni koor dan mazmur di paroki-paroki sekitarnya merupakan upaya untuk memperkenalkan sekolah ini kepada segenap kalangan umat.
Pelayanan ini dalam bentuk keliling paroki sesuai jadwal yang sudah ditentukan; untuk ambil bagian sebagai petugas koor dan mazmur di Gereja-gereja Katolik sekitaran Kabupaten Gunung kidul.
Gereja paroki di Kabupaten Gunung Kidul
Gereja Katolik di wilayah sekitar Wonosari, dua di antaranya yakni:
- Gereja St. Petrus dan Paulus Paroki Kelor.
- Gereja St. Yusuf Paroki Bandung Playen.
SMA Dominikus Wonosari merupakan sekolah yang dikelola oleh Suster-suster Ordo Pewarta (OP) di bawah Yayasan Santo Dominikus. Selain mengelola sekolah, karya para suster OP adalah Asrama Puteri Santo Dominikus.
Catatan pelayanan liturgikal murid SMA St. Dominikus
Pelayanan seperti ini sudah menjadi tradisi sejak dulu. Menjelang akhir tahun 2024. Tercatat pelayanan ini dilakukan tanggal:
- 10 Maret 2024 di Gereja St. Yusuf Paroki Bandung Playen.
- 13 Oktober 2024 di Gua Maria Sendang Ngijorejo yang berada di wilayah Stasi Santo Aloysius Ngijorejo, Gereja Santo Yusuf Paroki Bandung.
- 17 November 2024 Gereja St. Petrus dan Paulus Paroki Kelor.
Latihan serius
Pelatih koor adalah aktivis gereja Mbak Reni dan Bu Dian. Mereka melatih bergiliran. Sedangkan anggota kelompok koor adalah seluruh anak Asrama Puteri Santo Dominikus Wonosari dan seluruh pelajar putri luar asrama di SMA Dominikus Wonosari
Jumlah anggota koor berkisar antara 40 pelajar. Mereka semuanya adalah para pelajar puteri. Persiapan dilakukan dengan cara berlatih 3 sampai 4 kali sebelum hari pelaksanaan. Pelatih membagi suara menjadi tiga kelompok: sopran, alto, tenor.
Tempat berlatih selalu di aula bawah SMA Dominikus, tergantung keadaan. Biasanya pagi atau siang. Peserta koor harus mengurbankan jam pelajaran demi pelayanan ini
Saat para anggota telah menguasai lagu, latihan dipadu dengan orgen yang dimainkan oleh satu di antara siswi SMA Dominikus yakni Valen yang juga merupakan penghuni Asrama Puteri Santo Dominikus.
Secara bergiliran, anggota ditunjuk sebagai dirigen. Saat tampil dalam pelayanan, secara bergiliran pula suster dan guru ikut mendampingi. Menjelang akhir misa sebelum berkat penutup, pihak paroki mengizinkan pembimbing bicara di atas mimbar. Guna memperkenalkan SMA Dominikus kepada umat.
Sedangkan untuk petugas mazmur, pembina memberi kesempatan bagi siswi yang bersedia. Mereka berlatih secara mandiri di rumah atau di asrama. Kemudian ketika berlatih bersama, pemazmur juga melakukan pemantapan bersama anggota.
Para pembina di antaranya Sr. Reny OP, Bu Atun, Bu Dista, Pak Benny, Bu Upik. Mereka adalah guru-guru SMA Dominikus. Sr. Reny OP menjelaskan bahwa SMA Dominikus Wonosari merupakan satu-satunya Sekolah Menengah Atas Katolik di Kabupaten Gunung Kidul.
Suster mengajak para orangtua yang memiliki anak atau saudara kelas 9 SMP untuk bergabung menjadi bagian dari SMA Dominikus Wonosari.
Pendidikan karakter
Sekolah ini mengunggulkan pendidikan karakter. Kegiatan spiritualitas layaknya remaja Katolik. Kegiatan spiritualitas misalnya melakukan rekoleksi bersama, doa Rosario setiap hari pada Bulan Maria dan Bulan Rosario, dan Doa Malaikat Tuhan setiap hari di sekolah pada pukul 12.00 WIB.
Pada momen tertentu telah di jadwal pula Doa Novena setelah doa Malaikat Tuhan. Untuk meningkatkan pemahaman spiritualitas seorang pewarta bagi siswa, dirancang ada program pembelajaran ke-Dominikan-an.
Mata pelajaran ke-Dominikan-an diisi dengan pengajaran tentang para pengikut Santo Dominikus, penjelasan lebih dalam tentang enam semangat Santo Dominikus. Yakni, memulai dari apa yang ada, berdoa, belajar, demokrasi, belarasa, serta persaudaraan, dan kegembiraan.