Kepalsuan

0

“Pada waktu itu Natanael datang kepada Yesus atas ajakan Filipus. Tatkala melihat Natanael datang, Yesus berkata tentang dia, ‘Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya.’” (Yoh 1,47)

BEBERAPA waktu yang lalu pernah terjadi kegaduhan berkaitan dengan pemalsuan produk air mineral di daerah Jakarta. Beberapa toko dan banyak orang menjadi kurban air mineral palsu, karena air tersebut tidak bersih dan terdapat banyak kotoran kecil berwarna cokelat. Seorang anak sempat muntah dan buang air setelah minum air tersebut. Demikian juga banyak konsumen yang komplain terhadap penjual galon tersebut. Polisi akhirnya memang berhasil menangkap empat tersangka yang memalsukan air mineral tersebut. Mereka bisa memproduksi 300 galon dalam satu hari. Pemalsuan air mineral tersebut sudah berlangsung selama satu tahun.

Praktek pemalsuan sebenarnya tidak hanya terbatas pada air mineral. Ada banyak barang dan hal yang sering dipalsukan, seperti: surat-surat penting, ijasah, merk barang, perhiasan, alat-alat elektronik, obat dan vaksin, dsb. Banyak pelaku pemalsuan telah ditangkap oleh pihak berwajib. Mereka mengakui perbuatannya dan melakukan praktek pemalsuan dengan berbagai alasan. Demikian juga, ada banyak orang yang telah menjadi kurban dari berbagai macam praktek pemalsuan. Mereka telah menderita sakit atau mengalami kerugian lain. Banyak orang sering terkecoh dan tertipu; mereka tidak bisa membedakan antara barang palsu dan barang asli.

Praktek pemalsuan mungkin tidak hanya terbatas pada barang atau materi; tetapi juga bisa berlaku pada diri manusia. Banyak hal atau barang palsu sering melekat di dalam diri manusia, entah gigi, rambut, alis, atau hal lain. Kepalsuan tidak hanya terbatas pada jasmani atau fisik; tetapi juga bisa nampak dalam sikap atau perilaku dusta, tipu-tipu, penuh muslihat atau pura-pura. Kepalsuan itu terjadi karena adanya ketidakselarasan antara tata lahiriah dan batiniah; antara yang nampak di depan mata dengan yang tersembunyi dalam hati, perasaan dan pikiran.

Natanael merupakan seorang rasul; seorang pribadi yang tidak memiliki kepalsuan, muslihat, tipu daya, sikap pura-pura atau perilaku munafik. Dia berbeda dengan Yakub, yang akhirnya juga bernama israel, pribadi yang dikenal dengan tipu dayanya untuk mendapatkan hak kesulungan. Kepalsuan macam apa saja yang selama ini ada di dalam diriku? Dan akibat apa yang muncul karena kepalsuan tersebut? Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version