Home BERITA Kerangkeng Manusia di Era Demokrasi

Kerangkeng Manusia di Era Demokrasi

0
Kerangkeng Manusia di Era Demokrasi. (Ist)

Bacaan 1: Am 8:4-6. 9-12
Injil: Mat 9:9-13

BEBERAPA waktu lalu santer diberitakan adanya “kerangkeng manusia” di kediaman Bupati Kabupaten Langkat non aktif di Sumatera Utara yang sebelumnya terjaring operasi tangkap tangan KPK.

Sehingga bupati non aktif tersebut disangkakan melakukan tindak kejahatan terhadap manusia atau dugaan perbudakan. Hal ini diungkapkan oleh Perhimpunan Indonesia untuk Buruh Migran Berdaulat (Migrant Care). Berdasarkan laporan masyarakat.

Orang-orang itu selepas bekerja di kebun sawit sekitar 10 jam -bahkan ada yang lebih- harus masuk kerangkeng yang menyerupai penjara. Pagar besi digembok sehingga tidak memiliki akses keluar.

Para pekerja bahkan diduga hanya diberi makan dua kali sehari secara tidak layak. Tak hanya itu, mereka juga disebut mengalami penyiksaan. Bahkan tidak diberi gaji dan ada yang sampai meninggal, karena tidak tahan.

Sesuatu yang aneh di zaman demokrasi seperti saat ini, kejahatan terhadap manusia masih bisa terjadi.

Penindasan seperti ini ternyata telah berlangsung lama.

Penguasa Kerajaan Israel melakukan hal yang sama. Mereka menginjak-injak orang miskin, berlaku curang dalam bisnis, menyiksa pegawai atau budak dan menipu.

Nabi Amos mengingatkan para penguasa saat itu lewat nubuatnya bahwa Tuhan akan menghukum bangsa itu dengan sangat keras.

Amos dalam nubuatnya menyatakan, Tuhan akan menjadikan langit gelap di siang hari, tak ada lagi sukacita kecuali ratapan mengerikan. Fenomena yang sangat menakutkan.

Perilaku jahat di mata Tuhan yang tidak akan dilupakan-Nya.

Bangsa itu akan lapar firman Tuhan namun tidak akan mampu mendapatkannya sebab Tuhan telah meninggalkannya.

Bangsa yang dinubuatkan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain telah melupakan Hukum Tuhan dan kasih-Nya.

Perilaku seperti ini yang dikritik oleh Tuhan Yesus.

“… Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”

Orang-orang Farisi yang dikenal sangat religius namun kehilangan rasa kasihnya terhadap manusia lain. Mereka rajin beribadah namun mudah menghakimi dan mengisolasi daripada menyembuhkan mereka yang berdosa.

Pesan hari ini

Ingat perintah Tuhan Yesus, “…supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.” (Yoh 13:34).

“Percuma beribadah dan melaksanakan kewajiban agama namun masih menindas dan membenci orang lain.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version