Kerendahan Hati

0
Jon Bon Jovi
  • Bacaan 1: Flp 2:1-4
  • Injil: Luk 14:12-14

Kerendahan hati merupakan suatu sikap terpuji untuk menjauhi keangkuhan dan sombong. Sikap yang menyadari keterbatasan dan ketidakmampuan diri.

Siapa tidak kenal Jon Bon Jovi Vocalist Group Band Rock Bon Jovi.

Meraih ketenaran seantero dunia lewat aksi bermusik dan tentu saja punya penghasilan yang sangat banyak. Namun itu semua tidak membuatnya sombong, justru ia menggunakan ketenaran dan penghasilannya itu untuk memperhatikan mereka yang tidak mampu dan lapar. Jon juga tidak malu melayani tamunya dan mau berfoto bersama.

Dia membuka dua restoran amal dengan menerapkan perlakuan:

  • Gratis bagi yang tidak mampu bayar
  • Donasi bagi yang mampu, dengan membayar Rp 282,000.- Hasilnya untuk disumbangkan lagi.

Prinsip hidup kerendahan hati (motto tahbisan uskupnya) juga ditampilkan Kardinal Carolus Borromeus, yang hari ini dirayakan Gereja Katolik. Beliau adalah tokoh penting Konsili Trente.

Dalam memberikan teladan rendah hati, beliau “wani nggetih” (berdarah-darah dan bekerja keras mewujudkannya), dengan berdoa, berpuasa, mengaku dosa dan hidup sederhana.

Beliau membentuk komunitas yang membantunya dalam mendistribusikan makanan bagi mereka yang kelaparan. Mendirikan altar di jalan-jalan agar orang-orang yang sakit itu dapat ikut ambil bagian dalam Perayaan Ekaristi lewat jendela rumah mereka.

Dalam injil hari ini, Tuhan Yesus memberikan teladan agar tidak pamrih dalam berbuat baik. Ia mengambil contoh orang yang mengadakan perjamuan pesta. Agar lebih memperhatikan mereka yang kekurangan daripada hanya mengundang para sahabat dekatnya.

“Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta.

Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.”

Demikian juga Rasul Paulus dalam peneguhannya kepada Gereja di Filipi.

“…hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia.

Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.”

Pesan hari ini

Kita diajak oleh Tuhan Yesus dan Rasul Paulus untuk menyadari keterbatasan kita sebagai manusia. Untuk itu, selalulah rendah hati, saling peduli satu sama lainnya dan tidak egois.

“Orang yang rendah hati tidak pernah merasa dirinya lebih hebat dari orang lain.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version