Bacaan 1: 1Yoh. 5:5-13
Injil: Mrk. 1:7-11
Dalam sebuah pengadilan maka keberadaan saksi sangat penting dan menentukan hasil persidangan. Sebab saksi memiliki informasi penting terkait dengan perkara yang sedang disidangkan. Saksi adalah seseorang yang melihat langsung atau mengetahui sendiri suatu peristiwa (kejadian).
Sedangkan keterangan (pernyataan) yang diberikan seorang saksi disebut kesaksian.
Sejak kehadiran-Nya ke dunia, banyak orang yang meragukan keilahian Yesus bahkan hingga hari ini. Masih banyak yang menganggap umat katolik berlebihan dengan menyatakan Yesus adalah Allah.
Kesaksian atau pernyataan tentang Yesus Tuhan bukanlah berasal dari manusia.
Kitab Suci mencatat bahwa Malaikat Gabriel juga bersaksi tentang keilahian-Nya, saat memberitahukan rencana kelahiran Yesus kepada Maria. Setan pun juga bersaksi tentang keilahian Yesus, meski kesaksiannya itu tidak penting.
Hari ini kita mendengar sebuah kesaksian sangat penting, langsung dari Allah Bapa:
“Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.”
Sebuah kesaksian yang membuat banyak orang dan agama iri sebab langsung disampaikan oleh Allah Bapa. Yesus adalah inkarnasi Allah Bapa yang menjelma sebagai Manusia.
Dalam konsep Tri Tunggal Maha Kudus maka Yesus adalah Anak Allah.
Sebab Yesus bersama Allah Bapa dan juga Roh Kudus adalah Satu.
“Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Dia menjadi pendusta, karena ia tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya.”
Demikian peneguhan Rasul Yohanes dalam suratnya kepada jemaat Yahudi di Asia tentang siapa itu Yesus.
Dengan mengimani Yesus sebagai Allah maka kita akan memperoleh “Janji-Nya”, yaitu hidup kekal bersama-Nya. Dan mereka yang tidak percaya maka akan binasa kekal.
“Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.”
Pesan hari ini
Yesus adalah Anak Allah itu pasti.
Kesaksian atau pernyataan tersebut langsung diberikan sendiri oleh Allah Bapa-Nya.
“Kebenaran akan selalu mencari jalan untuk mengungkapkan dirinya.”