Kamis, 16 Desember 2021
- Yes. 54:1-10;
- Mzm. 30:2.4.5-6.11-12a.13b.
- Luk. 7:24-30
KESAKSIAN yang paling kuat itu datang dari pihak yang melihat langsung.
Kejelasan mata, dan ketegasan kata untuk menggambarkan kejadian yang telah terjadi akan memberi penegasan bahwa kesaksian yang diberikan kebenarannya bisa dipertanggungjawabkan.
Memberi kesaksian berarti mengatakan suatu kebenaran berdasarkan apa yang diketahui, diyakini, dilihat, dan didengar.
Tujuannya adalah untuk membuat orang yang diberi kesaksian itu mengerti dan menjadi percaya.
“Salah satu pengalaman saya menjadi saksi adalah ketika sapi milik komunitas kami dicuri orang,” kata seorang imam.
“Saya bersama seorang bruder ke kantor polisi untuk melaporkan bahwa sapi kami hilang,” lanjutnya.
“Apakah Bapak Bruder sadar, dan ingin membuat laporan ini ke kantor polisi,” kata seorang polisi.
“Kalau tidak sadar, saya tidak ke sini,” jawab bruder.
“Bapak hanya perlu menjawab ya atau tidak. Dan tidak perlu memberi penjelasan jika tidak kami minta,” sahut polisi itu.
“Ya,” jawab kami serempak
“Lalu disusul dengan berbagai pertanyaan untuk merujuk dan menyatakan bahwa kami benar-benar kehilangan sapi serta tidak tahu siapa yang mengambilnya. Karena kehilangan itu, kami merasa dirugikan,” kisah imam itu.
“Polisi benar-benar hati-hati menerima laporan dan berusaha mencatat dengan lengkap data-data yang kami sampaikan mungkin,” lanjutnya.
Dalam bacaan Injil hari ini, kita dengar demikian,
“Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi.
Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.
Aku berkata kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorang pun yang lebih besar dari pada Yohanes, namun yang terkecil dalam Kerajaan Allah lebih besar dari padanya.”
Tuhan Yesus memberi kesaksian tentang Yohanes Pembaptis kepada murid-murid-Nya.
Ia mengatakan kepada para murid apa yang Ia ketahui, Ia yakini, Ia lihat dan Ia dengar tentang Yohanes Pembaptis supaya murid-murid-Nya juga mengenal, mengerti dan menjadi percaya dengan apa yang dikatakan oleh Yohanes Pembaptis.
Pribadi Yohanes Pembaptis adalah cermin bagi para murid untuk melangkah dalam dinamika perjalanan iman mereka.
Bagaimana dengan diriku?
Apakah aku berani memberi kesaksian akan Tuhan Yesus kepada orang lain?