Home BERITA Kesal dan Tampar Tangan Peziarah, Paus Fransiskus Minta Maaf

Kesal dan Tampar Tangan Peziarah, Paus Fransiskus Minta Maaf

0
Paus kesal dan tampar tangan perempuan peziarah dan kemudian minta maaf. (CNN)

TAK seperti biasanya sangat ramah dan murah senyum, namun kali ini Paus Fransiskus (83) tampak gusar dan marah. Reaksi wajah Paus asal Argentina ini tampak kaget, saat mana tiba-tiba saja tangannya ditarik paksa oleh seorang perempuan peziarah di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, hari Selasa tangga 31 Desember 2019 lalu.

Tubuh Paus Fransiskus sedikit “limbung” saat dia ditarik paksa untuk “bersalaman” dengan perempuan peziarah yang tidak diketahui namanya ini.

Paus kaget dan kekesalan itu langsung dia “tumpahkan” dengan gerakan tubuh marah dan kemudian “ngomel-ngomel”.

Pemandangan tak biasa ini terjadi, setelah Paus baru saja “menampar” telapak tangan bagian atas perempuan peziarah tersebut dan kemudian berusaha membebaskan tangannya dari jangkauan dia.

Tidak diketahui pasti omongan macam apa yang sempat disampaikan Paus Fransiskus, saat beliau menumpahkan emosi kemarahannya kepada perempuan peziarah yang telah “nekat” menggamit tangan Paus dan kemudian menariknya ke arah dia.

Tentu saja, perempuan peziarah itu punya maksud baik ingin bersalaman. Karena jangkauan agak jauh untuk bisa bersalaman jarak dekat, maka dia nekad menarik tangan Paus dan berhasil “meraih”nya untuk lebih dekat secara fisik.

Insiden “gaet” tangan Paus ini terjadi, ketika Pemimpin Gereja Katolik Semesta ini tengah menyapa kerumunan peziarah anak-anak di Lapangan Santo Petrus Vatikan.

Ketika itu, Paus tengah berjalan menuju lokasi panorama pernak-pernik Gua Natal di Lapangan St. Petrus di hari terakhir  jelang Tahun Baru 2020, hari Selasa tanggal 31 Desember 2019.

Lihat rekaman videonya berikut ini:

Paus minta maaf

Atas kejadian telah dengan kasar “menampar” tangan perempuan peziarah itu, Paus Fransiskus minta maaf.

Permohonan maaf itu disampaikan secara publik, saat beliau menyampaikan pidato awal Tahun Baru 2020.

Pada kesempatan yang sama itu pula, Paus menyinggung tren kekerasan terhadap perempuan. Beliau sendiri mengakui secara jantan di depan publik bahwa sehari sebelumnya dia juga telah “berlaku kasar” terhadap seorang perempuan peziarah dengan cara menampar tangannya.

“Cinta menjadikan kita bisa sabar. Banyak kali kita kehilangan kesabaran diri. Tak kurang, saya pun juga (sering kali) khilaf dan hilang kesabaran itu. Karenanya, saya minta maaf atas insiden yang terjadi kemarin (hari Selasa tanggal 31 Desember 2019—red). Itu contoh buruk yang telah saya lakukan,” ujar Paus dalam sambutan di awal Tahun Baru 2020 yang disiarkan oleh jaringan televisi internasional.

Daya pikat perempuan

Kaum perempuan, demikian kata Paus Fransiskus, selalu menjadi sumber hidup. Namun, mereka sering kali diperdaya sehingga jadi korban pelecehan, pemerkosaan, dipaksa dan kadang terpaksa menjadi pekerja seks komersial, serta mengalami tekanan ketika ada janin tinggal di dalam kandungannya.

“Setiap aksi kekerasan terhadap perempuan sama saja artinya tindakan menghujat Tuhan yang telah lahir menjadi manusia dari rahim seorang perempuan,” demikian argumen Paus yang pernah menjadi Uskup Keuskupan Agung Buenos Aires dan sebelumnya Provinsial Jesuit Provinsi Argentina ini.

Paus juga menyinggung isu persamaan jender. Beliau mengimbau Umat Katolik Sedunia agar selalu melibatkan kaum perempuan dalam proses pengambilan keputusan.

“Setiap langkah kebijakan yang mengedepankan perempuan, itu artinya langkah baik memajukan kemanusiaan itu sendiri,” pungkas Paus.

Sumber: CNN International.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version