Bacaan 1: 1Yoh 2:3-11
Injil: Luk 2:22-35
Dewi Praswida, perempuan muslim berhijab mahasiswa pascasarjana Universitas Katolik Soegijopranoto, Semarang, mendapat kesempatan istimewa.
Ia mendapat kesempatan istimewa bertemu langsung, bersalaman dan berbincang dengan Paus Fransiskus.
“Saya saja yang salaman kala itu. Saya perkenalkan diri saya kepada Paus dan saya minta beliau doakan untuk saya dan untuk perdamaian dunia…” Demikian ceritanya.
Tidak semua orang (terutama umat katolik) bisa mendapat kesempatan istimewa bertemu dan berbincang dengan Paus seperti Dewi. Foto pertemuan tanggal 26 Juni 2019, di St. Peter Square, Vatikan, Roma, Italia itu sempat viral di media.
Dewi sangat bahagia karena bisa menyampaikan sesuatu kepada Paus Fransiskus dan didoakan beliau,
“…Saya merasa mendapat berkah luar biasa ketika didoakan.”
Simeon seorang saleh dan sungguh mengenal Allah sebab ia taat melaksanakan kehendak-Nya. Hal ini seperti ditegaskan oleh Santo Yohanes Penginjil,
“Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya.”
Maka Simeon sungguh luar biasa bahagia dan penuh sukacita mendapat kesempatan istimewa bertemu dengan Tuhan Sang Juru Selamat, yaitu kanak-kanak Yesus Kristus dan menatang-Nya.
“Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
yaitu terang yang menjadi pernyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.”
Sebagai umat katolik, wajib mengenal Yesus Kristus karena Ia akan senantiasa hadir menjumpaimu. Satu-satunya tanda jika kamu mengenal Allah dalam diri Yesus adalah taat pada perintah-perintah-Nya.
Maka Santo Yohanes Penginjil menuliskan, jika seseorang mengatakan:
“Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.”
Pesan hari ini
Apakah aku sungguh mengenal Yesus Kristus, sehingga menyadari kesempatan istimewa saat Ia hadir di hadapanku?
“Saya tidak sempurna dalam perjalanan hidupku namun saya selalu ingin melakukan hal yang benar.”