Senin, 01 Februari 2021
Bacaan I:Ibr 11:32-40
Bacaan Injil: Mrk 5:1-20
“DALAM sekejap, hidup kita bisa berubah,” kata seorang bapak dalam rekoleksi.
“Dulu, saya miskin; lalu kaya raya’ kemudian saya miskin kembali,” katanya.
“Keadaanku saat ini secara ekonomi hampir sama dengan ketika saya belum menemukan gua walet, saya tidak punya apa-apa,” katanya.
“Saya terlalu ikut nafsu ketika uang banyak, hasil panen setiap empat bulan yang luar biasa banyak telah mengelapkan mata saya. Saya lupa keluarga, saya lupa Gereja, yang ada dalam pikiran saya pesta, judi, dan berfoya-foya,” katanya
“Saya tahu itu tidak benar, tapi saya tidak bisa menolaknya,” katanya dengan sedih.
“Kenikmatan dan kesenangan itulah yang saya kejar siang malam. Saya merasa bisa segalanya dan punya segalanya,” katanya.
“Kesenangan semu itu telah menarik semua yang aku miliki hingga semuanya habis, bahkan anak dan isteriku pun pergi dari hidupku,” katanya dengan sesal.
“Ketika semuanya diambil lagi dari hidupku, semua orang yang dulu dekat dan memuji diriku satu per satu pergi, barulah saya sadar,” katanya pasrah.
Hari ini kita baca dalam Injil, “Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah kepadanya seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan. Orang itu diam di sana dan tidak ada lagi yang sanggup mengikatnya, dengan rantai sekalipun.”
Ketika roh jahat menguasai diri kita, kita cenderung tak terkendali, nasihat dan petuah baik justru kita anggap sebagai halangan untuk mendapatkan kesenangan.
Pada saat, roh jahat menguasai diri kita, kita cenderung menghidari bahkan memusuhi orang yang peduli dan mencintai kita dengan tulus.
Maka menjadi sebuah peringatan bagi kita, ketika kita tidak mau bertemu dengan orang yang sering menasehati kita. Ketika kita meninggalkan persekutuan Gereja dan tidak tahan dalam doa baik pribadi maupun bersama.
Bersiap-siaplah untuk jatuh, ketika tidak ada lagi orang yang berani menegur kita, ketika tidak ada lagi orang yang berani mengkritik kita, meskipun jalan yang kita tempuh itu keliru.
Bagaimankah cara Anda melepaskan diri dari jeratan kesenangan semu ciptaan roh jahat?