Home BERITA Kesetiaan dan Komitmen Abdi Dalem

Kesetiaan dan Komitmen Abdi Dalem

0
Ilustrasi - kesetian seorang abdi dalem by ist

Puncta 05.11.22
Sabtu Biasa XXXI
Lukas 16: 9-15

KERATON Ngayogyakarta Hadiningrat mempunyai banyak abdi dalem. Mereka adalah petugas operasional pemerintahan keraton. Abdi dalem adalah aparatur sipil, sedangkan aparatur militer disebut prajurit keraton.

Abdi dalem juga berperan sebagai abdi budaya. Abdi budaya harus mampu menjadi suri tauladan hidup di tengah masyarakat.

Abdi dalem harus mampu memberi contoh yang baik, hidup dengan unggah-ungguh dan tata krama. Mereka selalu ramah dan tutur katanya sopan dan halus.

Busana khas abdi dalem disebut “peranakan.” Istilah ini berasal dari kata “diper-anak-kan” artinya mereka adalah satu saudara yang dilahirkan dari seorang ibu.

Menjaga kerukunan, harmoni, damai satu sama lain menjadi tali ikatan persaudaraan.

Mereka harus magang selama dua tahun sebelum disahkan sebagai abdi dalem. Dalam masa magang itu akan dinilai apakah calon layak menjadi abdi dalem.

Hal ini dinilai dari rajin atau tidaknya untuk datang ke keraton, tekatnya untuk mengabdi, serta bakat dan juga latar belakang pendidikannya.

Dasar menjadi abdi dalem adalah komitmen pribadi. Orang yang sungguh setia dan patuh untuk mengabdi kepada raja. Komitmen itu ditunjukkan dalam spirit hidup pribadi yang berwatak satriya.

Watak satriya itu antara lain:

  • Nyawiji atau menyatu total, taat setia pada Tuhan.
  • Greget artinya penuh semangat dan penjiwaan.
  • Sengguh percaya diri.
  • Ora mingkuh artinya tidak gentar menghadapi ujian dan hambatan.

Menjadi seorang abdi di keraton bukan mengejar honor yang tinggi. Alasan utama menjadi Abdi dalem umumnya adalah untuk mendapatkan ketentraman dan kebahagiaan batin.

Mereka merasa “ayem tentrem pasrah sumarah” hidup menjadi damai. Tidak mengejar hal-hal duniawi, tetapi kedamaian batin yang lebih utama.

Yesus mengatakan, “Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.”

Seperti para abdi kraton itu mereka setia dan berkomitmen mengabdi hanya kepada sultan sebagai rajanya. Mereka tidak memikirkan bahkan mengejar harta duniawi.

Mereka setia melaksanakan tugas-tugas kecil. Mereka bahagia menjalaninya. Menjadi abdi dalem itu adalah berkah yang luar biasa. Dan karena rasa bersyukur, selalu saja berkah itu mengalir bagi mereka dan keluarganya.

Kesetiaan dan komitmen para abdi dalem itulah yang pantas kita contoh bagaimana semestinya mengabdi kepada Allah.

Apakah kita sudah menemukan kebahagiaan batin boleh menjadi hamba-Nya dalam pelayanan kita?

Sepanjang malam diguyur hujan,
Menggigil kedinginan sampai pagi.
Tak mungkin mengabdi dua tuan,
Hanya Tuhanlah yang pantas diabdi.

Cawas, belajar terus berkomitmen…

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version