Home LUMBUNG GAGASAN Keteguhan Hati

Keteguhan Hati

0

“Tetapi kata Rut, ‘Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku.’”  (Rut 1, 16) 

SUAMI Naomi sudah meninggal. Kedua anaknya laki-laki juga meninggal semua. Naomi tinggal memiliki dua perempuan sebagai menantunya, yakni Orpa dan Rut. Setelah ditinggalkan suami dan kedua anaknya, Naomi memutuskan diri untuk pulang ke Bethlehem, tempat asalnya. Orpa pun memutuskan diri untuk pulang ke Moab, tempat asalnya. Naomi minta agar Rut mengikuti Orpa untuk pulang ke tempat asalnya, yakni Moab. Namun demikian, Rut tidak mau kembali ke Moab. Rut ingin mengikuti ibu mertuanya ke Bethlehem. Sekalipun Naomi membujuk dan mendesaknya untuk kembali ke tempat asalnya, Rut tetap tidak mau. Rut tidak bergeming dengan keputusannya. Rut memberikan pembelajaran kepada kita tentang keteguhan hati.

Keteguhan hati yang membuat seseorang berani mengambil keputusan yang jelas dan tegas; tidak mudah terombang-ambingkan atau terpengaruh oleh suatu bujukan atau desakan tertentu; tidak mudah ikut arus atau meniru pilihan orang lain. Keteguhan hati yang mengalir dari kasih yang tulus dan sejati, kasih yang sepenuh hati dan tidak setengah-setengah. Rut sungguh mengasihi suaminya yang telah meninggal dan mengasihi mertuanya dengan sepenuh hati. Mereka inilah yang telah memperkenalkan Allah yang benar dan sungguh dipercayai dengan tulus. Rut bersedia meninggalkan bangsanya dan allahnya demi mengikuti bangsa dan Allah yang baru.

Keteguhan hati seperti ini berbeda dengan sikap keras kepala, yang biasanya mengalir dari kesombongan dan kecongkakan. Keteguhan hati merupakan satu keutamaan yang semakin diperlukan pada jaman ini; jaman yang ditandai oleh suatu perubahan cepat dalam banyak bidang kehidupan, sehingga banyak orang mudah sekali berubah sikap dalam sekejap atau sesaat. Keteguhan hati akan semakin kabur dan hilang, karena orang sulit untuk mengasihi Tuhan dan sesama dengan sepenuh hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan seluruh kekuatan yang ada.

Teman-teman selamat pagi dan selamat berkarya. Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version