Bacaan 1: Ef 6:10-20
Injil: Luk 13:31-35
Mungkin masih ingat pepatah, “Bagai ayam kehilangan induknya”. Dalam bayangan kita, akan melihat gambaran anak-anak ayam yang kucar-kacir lari kesana-kemari, ketakutan. Begitulah kira-kira kemungkinannya.
Namun apa jadinya, seandainya justru ada anak-anak ayam yang ‘mbalelo’? Sengaja memberontak dan tidak mau dilindungi oleh induknya? Berjalan sendirian seolah ia mampu menghadapi segala rintangan padahal tidak.
Tuhan Yesus datang ke dunia untuk mencari dan mengumpulkan anak-anak-Nya yang hilang karena terpedaya tipu muslihat Iblis. Dia mengumpamakan situasinya seperti induk yang sedang mencari anak-anaknya yang hilang. Kira-kira itulah yang dipikirkan Tuhan Yesus dalam bacaan hari ini.
“Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayap. Tetapi kalian tidak mau.”
Bangsa Yahudi adalah ‘bangsa terpilih’ menjadi anak-anak-Nya sebagai terang bagi bangsa-bangsa lain. Namun mereka menolak pengutusan itu bahkan tidak mau mengakui Yesus sebagai “Mesias”, Induk mereka.
Mereka menolak-Nya beserta seluruh utusan-Nya bahkan tega membunuh ‘Induknya’ sendiri.
Tetapi, Tuhan Yesus tetap fokus pada pengutusan-Nya, mengumpulkan anak-anak-Nya. Meski harus mengalami pembunuhan. Tuhan Yesus adalah ‘jembatan’ bagi terhubungkannya kembali relasi manusia dengan Allah.
Tuhan Yesus menebus dosa manusia dan Juru Selamat bagi mereka yang telah terpedaya oleh Iblis.
Maka dalam peneguhannya kepada jemaat Efesus, Rasul Paulus menasihati mereka agar tetap teguh dalam iman.
“Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, agar kalian dapat melawan tipu muslihat iblis.”
Sebab hidup adalah perjuangan melawan Iblis, ia senantiasa akan mencari waktu yang baik untuk memperdaya atau menipu manusia.
Tanpa iman yang merupakan senjata dari Allah, manusia sangat rapuh dan tidak akan mampu melawannya.
Pesan hari ini
Indukmu selalu menanti untuk memelukmu maka jangan ‘mbalelo’ dan menjadi liar. Tanpa Tuhan, dirimu sangat rapuh.
“Anugerah-Ku cukup bagimu. Apabila engkau lemah, kuasa-Ku menjadi sempurna di dalam engkau.”