INILAH kesimpulan penting yang menjadi happy ending sebuah sesi sharing dan informasi tentang program kerja, baik yang sudah dan akan dilakukan, oleh Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) KWI.
Topik ini mengemuka saat berlangsung acara tanya-jawab antara para peserta sidang tahunan 2018 SIGNIS Indonesia dengan Mgr. Hilarion Datus Lega — Uskup Keuskupan Manokwari-Sorong, Papua– dalam kapasitasnya sebagai Ketua Komisi Komsos KWI.
Kepada Mgr. Hilarion Datus Lega Pr, Romo Steven Lalu Pr dari Komisi Komsos Keuskupan Manado menanyakan sekaligus mengusulkan tiga hal penting. Salah satunya adalah harapan sekaligus imbauan agar Komisi Komsos KWI juga mau berkomitmen memfasilitasi kebutuhan program pengembangan kapasitas untuk para pengurus Komsos di banyak Keuskupan di seluruh Indonesia.
Program-program pengembangan kapasitas itu perlu disesuaikan dengan kebutuhan akan peningkatan keterampilan teknis masing-masing tenaga ahli atau karyawan untuk menangani suatu karya komunikasi sosial yang sangat spesifik misalnya.
Salah satunya, demikian kata Ketua Komisi Komsos Keuskupan Manado sekaligus Direktur Radio Montini Manado, adalah kebutuhan untuk peningkatan kapasitas tenaga andal mengampu siaran radio, penanganan teknis, stategi pemasaran, dan lainnya.
Bukan semata-mata pelatihan menulis kreatif
Kepada Mgr. Hilarion Datus Lega selaku Ketua Komisi Komsos KWI tersebut, Romo Steven Lalu Pr berharap agar Komisi Komsos KWI memfasilitasi penyelenggaraan capacity development program untuk bidang berbeda; jangan hanya melulu berkutat pada program pelatihan menulis kreatif dan public speaking seperti yang selama ini dikesankan terjadi.
Menanggapi hal itu, Mgr. Hilarion Datus Lega menyambut baik gagasan tersebut dan mendukungnya. Menurut Monsinyur, program pengembangan kapasitas bidang-bidang tertentu yang sifatnya teknis dan kemampuan manajerial itu sangat perlu dan memang harus didukung. Karena itu, beliau lalu merekomendasikan hal itu agar segera ditindaklanjuti oleh Sekretaris Eksekutif Komisi Komsos KWI Romo Kamilus Pantus Pr.
Jangan disimpan terus
Menurut Mgr. Datus Lega, Komisi Komsos KWI itu memiliki simpanan banyak uang dalam jumlah besar. Uang itu merupakan dana hasil kolekte umat dan karena itu harus dimanfaatkan untuk kepentingan umat yang lebih besar.
Hal itu, kata Mgr. Datus Lega, antara lain bisa dilakukan dengan komitmen Komisi Komsos KWI yang mau memberi dukungan finansial dan memfasilitasi program sesuai konten setiap proposal yang dikirim oleh Komsos-komsos Keuskupan kepada Komsos KWI.
“Uang itu harus dimanfaatkan agar bisa mendatangkan kebaikan bersama daripada hanya disimpan dan ditumpuk terus yang malah melahirkan ketidakbaikan,” tegas Mgr. Hilarion Datus Lega.
Kolekte Hari Minggu Komunikasi Sedunia
Sebagaimana kita ketahui bersama, setiap Hari Minggu Komunikasi –biasanya di awal bulan Mei—di gereja-gereja paroki selalu diadakan kolekte khusus untuk keperluan pengembangan kerasulan komunikasi sosial. Dana hasil kolekte dengan intensi khusus itu sebagian besarnya selalu dikirim ke KWI, menjadi miliknya.
Menurut Ketua Komisi Komsos KWI Mgr. Hilarion Datus Lega Pr, dana pemberian sukarela dari umat Katolik itu mesti dipertanggungjawabkan dengan cara dimanfaatkan untuk pengembangan kapasitas para pengampu Komsos Keuskupan dan demi terselenggaranya program-program Komisi Komsos Keuskupan.
http://www.sesawi.net/2018/02/25/be-the-light-and-energy-of-the-world-to-humanity-ketapang-bishop-to-signis-indonesia-2018-participants-3/
Pendek kata, proposal yang diajukan Komsos Keuskupan sudah seyogyanya harus direspon positif dan cepat oleh Sekretaris Eksekutif Komisi Komsos KWI selaku pelaksana harian.
Rekomendasi langsung di hadapan para peserta Sidang Tahunan 2018 SIGNIS Indonesia di Payakumang, Ketapang, hari Minggu malam tanggal 25 Februari 2018 itu langsung disambut gembira oleh para Ketua Komisi Komsos Keuskupan.
Sekretaris Eksekutif Komisi Komsos KWI Romo Kamilus Pantus yang duduk di samping Mgr. Datus Lega di meja narasumber merespon rekomendasi langsung itu dengan senyuman.