KESETARAAN dan kemanusiaan akan menjadi tema besar yang mesti digarap oleh ISKA (Ikatan Sarjana Katolik Indonesia) kurun waktu empat tahun mendatang.
Gagasan besar ini mengemuka seiring dengan terpilihnya secara aklamasi Luki Yusgiantoro sebagai Ketua Umum yang baru ISKA.
Luky terpilih menjadi Ketua Umum ISKA yang baru di dalam forum Musyawarah Nasional ISKA di Denpasar, Bali, 26-29 Mei 2022 pekan lalu.
Luky Yusgiantoro, 49, menyatakan gagasannya itu segera setelah terpilih menjadi Ketua ISKA.
“Tema besar sekaligus fondasi kerja Ikatan Sarjana Katolik Indonesia selama empat tahun ke depan adalah menjunjung kesetaraan dan kemanusiaan,” ujarnya.
Luky menyampaikan hal tersebut dalam brifing terbatas dengan sejumlah anggota senior ormas cendekiawan Indonesia tertua itu hari Minggu (29/5/2022) kemarin.
Forum munas juga memberi mandat kepada Ketua Umum terpilih segera membentuk anggota kepengurusan baru dalam waktu satu bulan setelah terpilih.
Terkait mandat tersebut, Luky yang sebelumnya menjabat Presidium Bidang Ekonomi ISKA menyatakan sebagai berikut.
“Semua elemen ISKA bersama Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Dewan Pimpinan Daerah (DPD), Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di seluruh tanahair akan bekerjasama menjalankan misi, visi organisasi,” kata doktor bidang mineral dan ekonomi energi ini.
Selain program-program periode sebelumnya, demikian Luky, “ISKA akan terus mempererat tali persaudaraan dengan Gereja, organisasi lintas agama serta pemerintah dalam mewujudkan Indonesia menjadi bangsa besar dan dihormati di dunia internasional,” kata Luky.
Siapa Luky
Menggantikan Hargo Mandirahardjo, Ketua Umum ISKA periode 2022-2026, Luky Yusgiantoro menjalani pendidikan tinggi di Amerika Serikat dan Perancis.
Tenaga Ahli Kepala SKK Migas ini menyelesaikan studi doktoralnya di Colorado School of Mines tahun 2010.
Gelar master diperolehnya dari program bersama Colorado School of Mines dan Ecole Nationale Superieure du Petrole et des Moteurs, Rueil-Malmaison, Perancis, tahun 1998.
Berpengalaman dua dekade lebih di sektor energi, Luky Yusgiantoro memiliki perhatian besar pada dunia pendidikan.
Sejak 2014, dia menjadi tenaga pendidik di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta.
Alumnus Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) L (Angkatan 50) Lemhanna) Republik Indonesia, Luky menempuh pendidikan di lembaga ini kurun waktu 18 Maret sampai 28 Oktober 2013.
Kertas karyanya di Lemhannas mengambil tema ekonomi. Berjudul “Optimalisasi Pembangunan Infrastruktur Guna Mendorong Roda Perekonomian yang Berkelanjutan dalam Rangka Pencapaian Masyarakat yang Adil dan Makmur.”
Sulung dari tiga bersaudara ini adalah penulis buku Ekonomi Energi, Teori dan Aplikasi. Ia menjadi pendiri sekaligus penasihat senior The Purnomo Yusgiantoro Center (PYC), organisasi nirlaba independen.
PYC berdedikasi pada penelitian sektor energi dan sumber daya alam. Juga sektor pertahanan dan keamanan, serta aktif berkegiatan sosial budaya di skala lokal, nasional, dan global.
Pro ecclesia et patria
Luky merupakan salah satu hasil kaderirasi di era Hargo Mandirahardjo, Ketua Umum ISKA sebelumnya.
Dalam pesannya kepada Luky Yusgiantoro setelah terpilih, Hargo mengatakan hal ini.
“Modal utama dalam memimpin ISKA adalah semangat pelayanan dan kerja keras. Pro Ecclesia et Patria – untuk Gereja dan Tanahair,” ujar Hargo disambut aplaus meriah ratusan peserta munas dari seluruh Indonesia.
