PADA tanggal 14 Agustus 2017 lalu dan bertempat di Rumah Retret Wisma Immaculata Pontianak di Jl. Ar. Hakim104 Komplek Susteran SFIC telah berkumpul sedikitnya 60 orang. Mereka ini adalah anggota panitia lokal inti dan duduk bersama tim Steering Committe (SC) untuk rapat mempersiapkan Keuskupan Agung Pontianak (KAP) menjadi tuan rumah untuk kegiatan akbar bernama Jambore Nasional Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner Indonesia (JAMNAS SEKAMI 2018).
Yang datang ke Rumah Retret Wisma Immaculata itu adalah:
- Mgr. Agustinus Agus Pr (Uskup Agung Keuskupan Pontianak).
- Romo Markus Nurwidi Pranoto Pr (Ketua Umum Dirnas KKI-KWI).
- Romo Elis Handoko SCJ (Dirdios KKI Keuskupan Agung Palembang).
- Romo Gregorius Sabinus CP (Dirdios KKI Keuskupan Agung Pontianak).
- Romo Herman Yoseph Babey Pr (Dirdios KKI Keuskupan Denpasar).
- Romo Nugroho Tri Pr (Dirdios KKI Keuskupan Agung Semarang).
- Romo Patrisus Piki Pr (Dirdios KKI Keuskupan Sintang).
- Ibu Tan Mariam (Sekretaris dan Bendahara Umum).
Agenda rapat yang disampaikan oleh Romo Gregorius Sabinus CP selaku Dirdios KKI Keuskupan Agung Pontianak sebagai berikut:
- Paparan informasi umum bahwa JAMNAS SEKAMI 2018 akan berlangsung pada tanggal 3-6 Juli 2018.
- Sosialisasi jadwal pelaksana jambore dan perpindahan tempat.
- Restrukturisasi kepanitiaan.
- Job desc per seksi.
- Gambaran umum anggaran per seksi masing-masing oleh ketua seksi.
Dalam buku panduan JAMNAS SEKAMI 2018 dipaparkan dengan jelas poin-poin penting yang menjadi dasar terselenggaranya kegiatan ini. Di antaranya adalah sebagai berikut:
- TEMA JAMNAS SEKAMI 2018 mendatang adalah “Berbagi Sukacita Injil dalam Kebhinnekaan”.
- Tema ini bisa dideskripsikan ke dalam beberapa gagasan visi formasi misioner sebagai berikut, yakni:
- “Semangat berbagi” adalah spiritualitas atau semangat SEKAMI selaku “misionaris bagi Yesus”.
- “Memiliki dan mewartakan Sukacita Injil” menunjuk pada hakikat Gereja yang senantiasa ada dalam pengutusan untuk meneruskan sukacita yang diterima dari Yesus.
- “Hidup dalam kebhinnekaan” ialah konteks hidup Gereja Indonesia. Inilah locus bagi hidup dan kesaksian kita selaku misionaris-Nya.
Jambore Nasional SEKAMI
Jambore Nasional Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner Indonesia (JAMNAS SEKAMI 2018) menjadi ruang bersama bagi anak-anak remaja dan pendamping SEKAMI se-Indonesia. Di sinilah mereka mau mengenang kembali bagaimana gaung spiritualitas misioner yang dilahirkan oleh Mgr. Charles Auguste Marie de Forbin Janson, 175 tahun yang lalu, agar tetap memberi daya bagi hidup saat ini.
Dasar nilai-nilai spritualitas SEKAMI yang disiarkan Mgr. Charles tersebut diberi bentuk kekinian: Gereja hari ini dalam wajah ke-Indonesiaan yang ditandai dengan kebhinnekaan.
Dengan ini, JAMNAS SEKAMI 2018 ingin mendekatkan peserta pada hakikat Gereja yang bersifat misioner (bdk. Ad Gentes no. 2). Peserta diajak untuk menyadari kembali panggilan mereka sebagai seorang misionaris yang diutus untuk saling membantu sebagai sesama anak (children helping children).
Sikap solider ini bisa diwujudkan melalui semangat doa, derma, kurban, dan kesaksian (2D2K).
Aktualisasi dari jatidiri misioner tersebut akan diletakkan dalam alur peziarahan Gereja semesta, sebagaimana yang dikumandangkan oleh Paus Fransiskus: “Sukacita Injil memenuhi hati dan hidup semua orang yang menjumpai Yesus” (Evangelii Gaudium no. 1). Inilah sukacita yang ingin dibagikan di tengah pluralitas hidup yang ada di Negara Indonesia.
Jambore Nasional SEKAMI (JAMNAS SEKAMI 2018) menjadi medan perjumpaan anak-anak remaja dan pendamping SEKAMI dari seluruh utusan keuskupan-keuskupan di Indonesia.
Yang menjadi fokus formasi dan animasi misioner acara ini ialah “Berbagi Sukacita Injil dalam Kebinekaan”.
Pesan ini bermula dari kesadaran spiritualitas SEKAMI untuk berbagi, lalu merefleksikan hakikat Gereja yang diutus mewartakan sukacita Injil di tengah konteks kehidupan sehari-hari Indonesia yang ditandai dengan kebhinnekaan.
- Terselenggaranya perayaan agung ulang tahun SEKAMI yang ke-175.
- Meningkatnya wawasan remaja dan pendamping bahwa hakikat Gereja ialah diutus untuk mewartakan Sukacita Injil.
- Meningkatnya rasa bangga dan bahagia pada diri remaja dan pendamping yang hidup dalam kebinekaan.
- Berkobarnya semangat misioner pada diri remaja dan pendamping sehingga berani menjalani hidup dengan berbagi dalam situasi apa pun.
Pogram acara
JAMNAS SEKAMI 2018 akan berlangsung selama empat hari, 3-6 Juli 2018. Dinamikanya berproses dalam tiga bagian pokok, yakni selebrasi, formasi, dan animasi misioner.
Berikut adalah pokok-pokok makna dari masing-masing proses.
- Selebrasi ialah kegiatan yang sifatnya perayaan. Misalnya: opening ceremony, perayaan SEKAMI ke-175; pentas seni, perwakilan dari masing-masing Keuskupan; serta Perayaan Ekaristi harian, ibadat, dan doa-doa dalam keluarga maupun perkampungan.
- Formasi misioner merupakan momen saling belajar. Proses ini sebagian besar terjadi dalam edukasi atau katekese. Formasi memiliki dua kategori peruntukan, yakni bagi peserta remaja dan pendamping.
Untuk remaja, katekese bisa dilakukan dalam kelompok massal dengan pemateri utama maupun dalam kelompok-kelompok kecil atau yang disebut keluarga, dengan bantuan pembimbing rohani (biarawan-biarawati atau religius).
Sementara untuk pendamping, mereka akan berproses secara tersendiri guna mengisi wawasan dan ketreampilan mereka demi pelayanan yang lebih baik. Dalam kondisi tertentu, peserta remaja serta pendamping akan menyatu dalam proses formasi yang sifatnya memberi penyadaran misioner sebagai sesama anggota Gereja yang diutus.
Adapun alur formasi harus selalu mengacu pada tema serta visi atau tujuan dari jambore ini. Output yang diharapkan, di ajang Jambore ini peserta mampu menyadari bahwa siapa pun diri kita, kita sedang berproses menjadi misionaris bagi Tuhan Yesus di mana pun kita berada.
- Animasi misioner merupakan gerak animasi yang membangkitkan jiwa bermisi bagi peserta Jambore. Ada aktivitas dinamika kelompok, gerak dan lagu, interaksi misioner, dan sharing. Di sinilah peserta diundang untuk berinteraksi satu dengan yang lain, untuk saling mengenal dan menghargai keunikan masing-masing, untuk saling membagikan sukacita.
Ada pun hal yang mau ditekankan dalam gerak animasi ini adalah aspek psiko-sosial peserta, yang dalam era kekinian mulai luntur oleh pengaruh penggunaan digital devices maupun rasa egoisme akibat jejalan tugas dan pekerjaan di sekolah dan rumah. Aspek lainnya, menyadarkan pada peserta bahwa setiap sisi kehidupan selalu bersifat misioner.
Dalam praktiknya, tiga model proses acara JAMNAS ini bisa berjalan secara simultan. Artinya, sementara proses formasi berlangsung bisa juga dipakai beberapa jenis dinamika kelompok atau lagu-lagu SEKAMI sebagai wujud animasi misioner. Bahkan, dalam bentukan acara selebrasi atau animasi dimungkinkan juga bahwa hal itu pun mengandung aspek formasi misioner bagi peserta. Sebab, pada setiap dinamika acara yang ada selalu dimungkinkan terjadinya suatu proses pengayaan dan peneguhan wawasan iman, pengembangan diri, pengenalan corak hidup panggilan sebagai religius atau biarawan-biarawati, saat sharing dan diskusi, serta interaksi yang meneguhkan.
Ucapan selamat dan terima kasih disampaikan oleh Romo Markus Nur Widipranoto Pr selaku Ketua Umum Dirnas KKI-KWI kepada Keuskupan Agung Pontianak yang telah bersedia untuk menjadi tuan rumah JAMNAS SEKAMI 2018.
Kegiatan-kegiatan rapat panitia inti ini kemudian dilanjutkan dengan makan makan malam bersama di refter Wisma Immaculata Pontianak.