“Kisah-kisah di Balik Jubah”: Menjadi Romo, Siapa Takut?

“KEHIDUPAN Romo, Suster, Frater dan Bruder itu aneh, tidak membumi, dan tidak normal,”  demikian umumnya tanggapan umat tentang kehidupan para kaum berjubah. Tidak hanya heran, mereka juga merasa aneh. Di lubuk batinnya tetap tersisa rasa penasaran.

“Kok bisa mereka hidup seperti itu ya? Tidak menikah dan hidup miskin.” Ada berbagai pertanyaan lain yang sering diungkapkan. Beberapa berusaha untuk lebih mengenalinya, dan tidak sedikit yang hanya tinggal dalam rasa ingin tahu itu. Namun, bagaimana kisah para kaum berjubah itu? Apakah mereka memang aneh atau bagaimana?

Melalui buku ini, penulis ingin mengajak para umat khususnya kaum muda untuk duduk bersama sambil minum secangkir teh atau segelas kopi panas dan barang kali ditambah beberapa snack. Metode naratif ringan tapi mendalam menjadi cara utama

yang dilakukan oleh penulis untuk menjawab sebagian besar rasa ingin tahu itu. Ibarat sore hari yang diisi dengan ngobrol bersama, buku ini berusaha menghadirkan para kaum berjubah untuk mengisahkan hidup mereka yang disebut “aneh” itu. Ada tiga pilar yang menyokong isi buku ini. Bagian pertama, Kisah berkah di balik jubah. Bagian ini disajikan dengan sangat menarik untuk mengajak para pembaca ikut hadir dalam setiap kisah.

Bahkan, terasa ikut bersepeda dengan para Frater yang sedang bermisi dan menangkap kisah itu menjadi kisah pribadi.

Bagian Kedua, Kisah resah di balik jubah. Sedikit berbeda dengan pilar pertama, kisah-kisah pada bagian ini menggunakan beberapa perlambangan. Diharapkan pembaca telah mengalami pengalaman yang serupa sehingga dapat semakin mendalam. Bagian ketiga, Meditasi bersama puisi. Segala pengalaman dapat terungkap dalam sebentuk puisi. Bagian ini adalah ungkapan jiwa yang dituangkan secara anggun dan indah dalam puisi-puisi.

Bentuk buku yang ringan ini tentunya ditujukan kepada kaum muda. Membaca buku ini berarti mendengar para kaum berjubah berkisah tentang hidup mereka yang sungguh luar biasa itu. Hidup mereka dipersembahkan kepada Allah.

Itulah inti kisah dan semangat yang ingin ditumbuhkan dalam jiwa para muda. Kisah demi kisah akan mampu mengajak pembaca untuk ikut serta merasakan panggilan Yesus dalam diri pembaca. Yesus sendirilah yang merangkul jiwa mereka dan jiwa kita. Ya, Yesus sedang menyentuh dan memanggil kamu!