Kamis, 19 Mei 2016
Pekan Biasa VII
Yak 5:1-6; Mzm 49:14-15ab.15cd-16.17-18.19-20; Mrk 9:41-50
Pada suatu hari berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, “Hendaklah kalian selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai seorang dengan yang lain.”
MARI kita perhatikan ayat terakhir Injil hari ini. Mengapa Yesus menghendaki agar kita selalu mempunyai garam dalam diri kita agar kita hidup berdamai satu sama lain? Jawabannya adalah karena kita berharga di mata-Nya.
Di hadapan Tuhan kita ini berharga karena kita memiliki martabat melekat sebagai citra Allah. Kita membawa dalam diri kita martabat rahmat Allah karena kita menyandang nama-Nya.
Karenanya kita disebut Kristiani, nama yang dirujuk dari Kristus yang membuat kita disebut anak-anak Allah. Itulah sebabnya Ia meyakinkan kita bahwa siapa pun yang melayani kita karena kita murid-Nya akan menerima berkah.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi sementara kita menyembah Yesus Kristus kita bersyukur pada-Nya atas kasih-Nya. Kita sedemikian berharga hingga kita harus siap menyangkal diri dan berkorban kehilangan diri bahkan nyawa demi hidup abadi.
Tuhan Yesus Kristus kami percaya pada-Mu yang hadir dalam hidup kami. Kami percaya bahwa Dikau akan menolong kami dalam memperlakukan kami sebagai saudari-saudara. Kami mengasihi Dikau dengan adorasi kami. Semoga adorasi kami memuliakan dan melayani Dikau dengan hidup kami kini dan selamanya. Amin.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)