Home BERITA Klarifikasi Berita tentang Lagu “Doa Mohon Kemurahan Hati”

Klarifikasi Berita tentang Lagu “Doa Mohon Kemurahan Hati”

0
Lagu "Doa Kemurahan Hati" atau "Prayer for Generosity" (Damian Alma)

KEPADA Sesawi.Net hari Senin malam tanggal 2 Agustus 2021, Ibu Alma Damian memberi keterangan berkenaan dengan sebaran informasi yang sepanjang hari Minggu-Senin (1-2 Agustus 2021) telah menyebar luas di jalur medsos.

Ia membahas dengan kritis tentang narasi lagu bertitel Prayer for Generosity atau tembang Doa Mohon Kemurahan Hati.

Koreksi informasi

Berikut ini beberapa pokok penting pernyataan klarifikasinya yang dikirim kepada Sesawi.Net.

  1. Ayah kandung Mbak Achi bernama Bapak Dr. Ing. Ir. Eugenius Pradipto. Hingga sekarang ini, Pak Pradipto masih hidup. “Beliau masih sugeng,” tulis japrian Alma Damian kepada penulis.
  2. Bapak Eugenius Pradipto adalah senior Ibu Alma Damian di UGM. Beliau adalah dosen Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. “Keluarganya merasa dirugikan dengan sebaran informasi ‘berita’ yang kurang akurat di jalur medsos,” demikian tulisnya.
  3. Doa Komuni Spiritual yang dinyanyikan Mbak Achi Pradipta adalah karya Ibu Alma Damian. “Judul lagu yang benar adalah Doa Komuni Spiritual,” demikian tulisnya.

Profesi dokter gigi dan dosen

Ibu Alma Damian sendiri berprofesi sebagai dokter gigi sekaligus dosen FKG-UGM.

“Hanya saya sudah tidak buka praktik lagi,” ungkapnya kepada penulis beberapa waktu lalu.

Dua kali kesempatan, penulis pernah bertemu dengan Dr. drg. Alma Linggar Jonarta MKes.

Yang pertama, saat berlangsung misa tahbisan episkopal Uskup Keuskupan Agung Semarang Mgr. Robertus Rubiyatmoko di Kompleks Akpol Semarang bulan Mei 2017.

Lalu yang kedua, saat Bu Alma menjadi organis tunggal dalam kesempatan misa requiem pencipta lagu-lagu rohani Putut Pudyantoro.

Misa ini berlangsung di Gereja Santo Aloysius Gonzaga Paroki Cijantung, Jakarta Timur, bulan Oktober 2017.

Dampak sebaran informasi di medsos

Inilah untuk kedua kalinya, Ibu Alma Damian telah menjadi “korban” informasi tidak akurat yang tersebar dan beredar luas di jalur medsos.

Ini amat disayangkan.

Karena begitu ditulis sebagai “berita” informasi yang konten narasinya tidak pas dan tidak akurat, dampak kesalahan info itu sudah menyebar kemana-mana.

Juga tidak bisa “diperbaiki” atau direvisi.

“Lain halnya kalau informasi itu muncul di jalur media utama. Koreksi berita atau Hak Jawab masih bisa dilakukan,” tulisnya kepada Sesawi.Net.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version