Home BERITA Kleleb Ya Ben

Kleleb Ya Ben

0
Ilustrasi - Kerja bakti bareng. (Ist)

Puncta 17.07.22
Minggu Biasa XVI
Lukas 10:38-42

WAKTU tugas di Jogja, kami punya club renang namanya KYB, singkatan dari “Kleleb Ya Ben.” Artinya tenggelam ya gak apa-apa.

Tiap Rabu pagi, habis misa kami renang di salah satu hotel di Prawirotaman. Ada beberapa romo yang ikut berolahraga renang.

Selain menjaga kesehatan tubuh, perjumpaan antar pribadi juga makin menguatkan panggilan.

Tidak hanya sehat secara fisik, namun suasana canda tawa, “guyon bareng” itulah yang menambah imun tubuh jadi segar.

Setiap kali para romo datang, pemilik hotel selalu menyediakan teh manis dan sekedar cemilan.

Dia menawarkan kepada Romo yang baru “mentas” naik dari kolam renang. “Mangga ngunjuk teh rumiyin Romo.” (Mari minum teh dulu Romo).

Jawab Romo itu, “Kula sampun ngombe wiwit wau wonten kolam.” (Saya sudah minum air sejak tadi di kolam renang).

Karena romo tidak bisa renang, jadi sering “glagepan” minum air di dalam kolam.

Kesehatan jasmani dan rohani harus dibuat seimbang. Maka ada pepatah ”Men sana in corpore sano.”

Jasmani kita butuh asupan yang baik agar sehat. Begitu pula rohani kita juga butuh makanan yang menguatkan.

Dalam Injil keseimbangan jasmani dan rohani itu diwakili dalam diri Marta dan Maria. Marta mengisi kegiatan jasmani dengan bekerja keras, sibuk dengan berbagai perkara duniawi.

Sedang Maria mengisi kehidupan rohaninya dengan duduk dekat kaki Tuhan mendengarkan sabda-Nya.

Ora et Labora” adalah dua hal yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia.

Berdoa dan bekerja sama-sama punya peran penting bagi kita.

Maria menampilkan sisi “Ora” sedangkan Marta mewujudkan sisi “Labora.”

Badan kita butuh nutrisi yang bersifat jasmani, makanan, minuman, kesehatan.

Jiwa kita juga membutuhkan asupan rohani seperti doa, mendengarkan sabda Tuhan, Ekaristi, devosi, ziarah, rekoleksi, retret.

Keduanya tidak bisa dipertentangkan, mereka saling melengkapi satu sama lain.

Terganggunya hidup doa akan mempengaruhi kerja-kerja kita. Begitu pula kegagalan dalam kerja akan mengganggu relasi doa kita dengan Tuhan.

Tugas kita adalah membuat seimbang antara kegiatan jasmani dan rohani. Olahraga dan olah jiwa harus seimbang.

Seperti dua kaki yang baik dan sehat memungkinkan kita bisa berjalan, bahkan berlari dengan kencang. Begitu pula antara doa dan karya.

Mari kita menjaga hidup doa dan hidup karya kita menjadi seimbang dan teratur. Maka di dalam badan yang sehat akan tercapai jiwa yang sehat pula.

Joko Tingkir berperang melawan buaya.
Buaya takluk membawanya ke Jepara.
Mari kita luangkan waktu untuk berdoa,
Agar kita bisa berkarya dengan sukacita.

Cawas, ora et labora…

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version