Selasa, 30 Agustus 2022
- 1Kor. 2:10b-16.
- Mzm. 145:8-9,10-11,12-13ab,13cd-14.
- Luk. 4:31-37.
FENOMENA pesulap ramai diperbincangkan, karena mengungkap kebohongan ilmu perdukunan. Pesulap itu membongkar nalar masyarakat yang percaya hal-hal berbau klenik.
Pesulap ity mengungkap alasannya membongkar trik dukun. Ia mengaku ingin mencerdaskan masyarakat agar tidak tertipu oleh dukun yang hanya mengaku-ngaku punya kesaktian.
Seorang bapak mengungkapkan penyesalannya, karena pernah terlalu percaya pada dukun.
Waktu baru mulai membangun usahanya, ia terlalu percaya pada dukun.
Hingga da menuruti saja semua arahan dan permintaan dukun itu.
Dukun it, mengaku bisa melihat roh-roh jahat dan membersihkannya dari tempat usahanya.
“Memang pernah ada gejala-gejala yang aneh, misalnya suatu hari tiba-tiba ada bercak seperti darah menempel di dinding,” kata bapak itu.
“Ini perlu sesaji supaya roh jahat yang menunggu tempat ini tidak menganggu,” kata dukun itu.
“Setelah didoakan dan dibersihkan dengan cara-cara dukun itu, bercak-bercak tidak muncul lagi,” ujar bapak itu.
“Namun selang beberapa waktu muncul lagi, hingga harus mengundang dukun itu lagi,” lanjutnya.
“Suatu hari tanpa sengaja saya melihat dengan kepala sendiri bahwa bercak-bercak darah itu adalah darah burung gereja yang terluka dan terbang menabrak dinding,” paparnya.
“Bukan roh penunggu atau jin seperti yang dikatakan dukun itu. Sejak kejadian yang saya lihat itu, saya tidak percaya lagi dengan dukun itu,” sambungnya.
Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,
“Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: “Diam, keluarlah dari padanya.” Dan setan itu pun menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali tidak menyakitinya.
Dan semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada yang lain, katanya: “Alangkah hebatnya perkataan ini. Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan mereka pun keluar.”
Orang yang hidupnya benar tidak takut berterus terang dan transparan bahkan tidak mudah percaya pada hal-hal berbau klenik.
Kebenaran itu memang memerdekakan. Orang seperti ini selalu siap menyambut kedatangan Tuhan.
Sementara orang yang hidupnya tidak benar selalu bergerak dalam gelap karena takut ketahuan, takut hal-hal yang di luar kendalinya, takut hantu.
Orang seperti ini tidak merdeka, dibelenggu oleh kecemasan, dan takut dengan pikiran gelapnya sendiri hingga puncaknya takut akan kedatangan Tuhan.
Dalam Injil, orang yang kerasukan setan ketakutan didatangi Yesus.
la tahu bahwa Yesus adalah Yang Kudus dari Allah. Setan dalam diri orang itu menjadi cemas dan gentar karena berpikir Yesus hendak menghancurkannya.
Tuhan Yesus bukan dukun, Dia mengusir roh-roh dengan kuasa. Tuhan Yesus menghardik roh jahat itu supaya diam dan keluar dari orang yang dirasukinya.
Bagaimana dengan diriku?
Apakah aku mudah terbawa pada tahyul dan klenik?
