Puncta 16.07.23
Minggu Biasa XV
Matius 13:1-23
Bukan lautan hanya kolam susu.
Kail dan jala cukup menghidupimu.
Tiada badai tiada topan kau temui.
Ikan dan udang menghampiri dirimu.
Orang bilang tanah kita tanah surga.
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman.
Orang bilang tanah kita tanah surga.
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman.
LIRIK Lagu Koes Plus itu menggambarkan bagaimana suburnya tanahair kita. Apa pun ditanam pasti tumbuh subur. Bahkan tongkat kayu dan batu bisa jadi tanaman.
Coba saja pergi ke daerah Gunung Kidul Yogyakarta, orang menanam kayu ubi di atas tanah bebatuan bisa menghasilkan ubi yang bisa diolah jadi “gaplek” yang luar biasa.
Tanah yang subur akan menghasilkan panenan berkelimpahan. Lautan kita juga punya biota yang sangat kaya.
Koes Plus bahkan menyebutnya “bukan lautan, tapi kolam susu.” Saking kaya dan melimpahnya hasil bumi kita.
Surga tidak jauh dari tanah air kita. Apa pun kita memilikinya. Orang luar negeri mengagumi tanahair kita adalah surga.
Orang bilang tanah kita tanah surga. Karena apa pun yang ditanam di sini akan hidup dan menghasilkan buah melimpah.
Yesus memberi perumpamaan tentang benih yang disebar di atas tanah. Benih adalah sabda Tuhan. Tanah adalah hati kita.
Ada benih yang ditabur di pinggir jalan dan habis dimakan burung-burung.
Ada benih yang jatuh di tanah yang berbatu-batu. Tumbuh sebentar lalu mati kekeringan. Ada pula benih yang jatuh di tanah yang penuh semak berduri. Karena himpitan duri-duri tajam maka benih itu mati tidak berkembang.
Namun ada pula benih yang jatuh di tanah yang subur. Benih itu tumbuh berkembang dan menghasilkan buah. Ada yang seratus kali lipat, enampuluh kali lipat dan tigapuluh kali lipat.
Jika kita diibaratkan tanah tempat benih itu ditaburkan, tanah macam apakah kita ini?
Apakah kita termasuk tanah subur yang menghasilkan atau tanah kering yang kurang maksimal menghasilkan buah?
Buah-buah apa yang kita hasilkan dalam hidup ini? Silahkan anda menjawab sendiri.
Banyak kolam susu di tepi lautan,
Surga di sini tak usah jauh berjalan.
Tanah subur memberi kehidupan,
Penuh berkah karena kasih Tuhan.
Cawas, jadilah tanah yang subur