KOMISI Hubungan Antar Agama dan Kemasyarakat Keuskupan Agung Jakart (HAAK – KAJ) ingin meluruskan info simpang siur yang telah beredar di jalur medsos. Di situ dikatakan bahwa enam Aras Gereja di DKI Jakarta –khususnya Komisi HAAK KAJ- ikut mendukung program acara Paskahan di Lapangan Monas pada hari Minggu tanggal 1 April 2018.
Padahal yang senyatanya telah terjadi adalah bahwa info dan klaim itu dirilis secara sepihak.
Menanggapi postingan sebuah akun medsos yang mengklaim ‘kebenaran’ informasi yang datang secara sepihak tersebut, dengan ini Komisi HAAK KAJ menyatakan sebagai berikut:
- Pada tanggal 28 Maret 2018 lalu telah terjadi pertemuan Pimpinan Aras (PGIW, PBI, Komisi HAAK KAJ, PGLIIW, GOI ) dengan GBI Glow di PGIW dengan beberapa kesimpulan berikut ini.
- Perayaan Paskah tanggal 1 April 2018 di Monas itu adalah perayaan internal di kalangan Umat Gereja GBI Glow.
- Seluruh umat Kristiani denominasi lain dan Umat Katolik –seperti yang sudah menjadi tradisi kita bertahun-tahun—tetap akan merayakan Hari Raya Paskah di gereja parokinya masing-masing; bukan di tempat lain.
- Para Pimpinan Aras dan Komisi HAAK KAJ baru merencanakan agenda Perayaan Paskah Bersama Umat Kristiani setelah tanggal 1 April 2018.
Komisi HAAK KAJ
Berikut ini isi seluruh konferensi pers enam Aras Gereja di DKI Jakarta sebagaimana kami dapatkan dari Ketua Komisi HAAK – KAJ Romo Suyadi Pr.
PGI dan KWI menolak berpartisipasi
Inilah tanggapan PGI dan KWI yang menolak terlibat di program acara sepihak Acara Paskahan 2018 di Monas.
Rilis tersebut sudah dipublikasikan di akhir bulan Februari 2018.
PS: Istilah “Aras” mengacu pada pengertian ini. Sejumlah kelompok denominasi Kristen biasanya bergabung dalam satu kelompok besar yang disebut “Sinode”. Gereja-gereja yang tergabung dalam “Sinode” itu kemudian disebut dengan “Aras”.