Home BERITA Komunitas Doa

Komunitas Doa

0
Komunitas Doa.

Renungan Harian
Sabtu, 26 Februari 2022
Bacaan I: Yak. 5: 13-20
Injil: Mrk. 10: 13-16
 
“ROMO, komunitas ini ada, sesungguhnya karena pengalaman pribadi saya. Pada waktu itu, saya terserang stroke sehingga saya dirawat di rumah sakit.

Saat saya terbaring di rumah sakit, setiap hari Jumat, bapak Prodiakon mengirim komuni. Sebagaimana biasa bapak Prodiakon untuk mengadakan ibadat singkat dan kemudian menerimakan komuni.

Namun ada satu yang menarik adalah setiap kali setelah selesai ibadat, bapak Prodiakon itu menawari apakah saya mau ditemani untuk berdoa Rosario; karena saya kesulitan untuk bicara, maka saya hanya mengangguk menyetujui.
 
Romo, sejak saat itu, bapak Prodiakon selalu mengajak saya untuk berdoa rosario, walaupun istilah yang digunakan adalah menemani saya.

Awalnya, saya tidak berpikir soal istilah itu karena bagi saya artinya adalah mengajak saya untuk berdoa rosario. Pada awalnya bapak itu berdoa sendirian karena saya kesulitan untuk berbicara.

Bapak Prodiakon itu selalu menghibur saya dengan mengatakan bahwa saya doa di dalam hati itu sama dengan doa yang diucapkan. Lama kelamaan ketika saya sudah bisa bicara, saya ikut berdoa.

Bapak itu menemani saya berdoa setiap Jumat selama hampir tiga bulan, sampai saya pulih kembali.
 
Romo, saya tidak tahu persis apakah saya menjadi sembuh itu karena doa bapak Prodiakon itu atau karena obat-obatan.

Maksud saya, apakah doa-doa itu memberi rahmat kesembuhan atau tidak, saya tidak tahu tetapi satu hal yang pasti bahwa dengan doa-doa itu membuat saya berani untuk menerima penyakit saya dan membuat saya lebih semangat untuk menjadi sembuh.

Maka bagi saya, kekuatan doa pertama-tama bukan soal mukjizat bahwa saya menjadi sembuh. Tetapi mukjizat besar adalah saya berani menerima sakit saya dan menjadi lebih bersemangat untuk sembuh.

Romo, berdasarkan pengalaman saya itu, saya menawarkan diri ke bapak Prodiakon itu untuk ikut mengunjungi orang sakit dan ikut menemani yang sedang sakit berdoa. Biasanya orang yang sakit mengalami penghiburan dengan doa-doa kami, tetapi ada pula yang menolak dan mempertanyakan kekuatan doa.

Berhadapan dengan orang-orang sakit yang demikian, saya lalu membagikan pengalaman saya bagaimana kekuatan dan mukjizat doa yang saya alami.
 
Romo, bermula dari dua orang lama kelamaan menjadi komunitas yang cukup banyak, sampai sekarang kami sudah berjumlah 20 orang. Dengan jumlah yang demikian semakin banyak orang yang bisa kami layani.

Kami biasanya membagi diri berdua-dua dalam pelayanan. Komunitas ini adalah komunitas sukacita, karena kami yang terlibat mengalami sukacita dalam menemani saudara kami yang sedang sakit untuk berdoa,” seorang bapak menjelaskan tentang komunitas doa.
 
Sebagaimana sabda Tuhan hari ini sejauh diwartakan dalam Surat St. Yakobus: “Saudara-saudara kalau di antara kalian ada yang menderita, baiklah ia berdoa… Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan si sakit dan Tuhan akan membangunkan dia.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version