Home BERITA Korban Kursi Pijet di Mal, Rambut Malah Kegulung

Korban Kursi Pijet di Mal, Rambut Malah Kegulung

0
Ilustrasi - Industri kursi pijat. (Ist)

JIKA pulang kampung ke Jakarta, aku tidak ingin ke maL. Antara lain karena aku tidak mampu makan yang pedas-pedas. Aku tidak bisa makan warung jalanan, walaupun makanannya enak sekali.

Mengapa?  Karena di mal-mal sering kali tidak tersedia WiFi gratisan. Juga karena warung jalanan tidak menyediakan kamar kecil. 

Berbeda dengan Toronto di Canada, WiFi di mal selalu “hidup”. Lalu, betapa susah mencari kamar kecil di subway.

Pertama kali menginjakkan kaki di Toronto. Kesanku demikian: “Hm… kota ini tidak terlihat sebagai kota bisnis, tidak ada billboard, tidak ada iklan-iklan di jalanan, tidak ada orang berdiri atau berkumpul di jalanan; kecuali di halte bis. Yang jelas tidak terlihat sepeda motor maupun taksi.” 

Jadi, di jalanan hanya ada bis kota dan mobil yang sangat ramai bersliweran tetapi tidak terjadi kemacetan.  Kemacetan hanya terjadi di high way – seperti jalan tol, namun tidak berbayar.  Kereta api cepat bawah tanah bawah tanah selalu berhenti di mal.

Suka atau tidak suka, aku pasti keluar dari KA masuk ke mal.

Food court di Mall merupakan tempat nongkrong yang paling enak, karena pasti ada kamar kecil. Tidak kurang sebanyak 99% toko-toko di dalam mal mempunyai kesamaan baik di Yorkdale Mall atau Eaton Centre, Toronto, maupun di PIM 1 & 2, Jakarta. 

Ada Uniclo, Muji, H&M, Nike, Rolex, Hermes, MK, Zara, Mango dan lainnya. Keseragaman konter makanan terlihat pula di food court setiap mal di Toronto, seperti McDonald, KFC, Juice Booster, Chinese Food 365, Jimmy the Greek, Indian Food, Carribean Food, Smoke Burger, Suchi, A&W dll.

Perbedaan yang terlihat jika berkunjung ke mall di Toronto adalah “peraturan mal”. Peraturan mall dapat diketahui secara darig, misalnya: Apakah pengunjung dapat membawa anjing kesayangannya atau tidak (pet friendly)?

Penjual tidak diizinkan meletakkan barang dagangan di luar area toko misalnya “kursi pijat” yang berjejer di luar area toko penjual kursi pijat tsb. 

Timbul pertanyaan bagaimanakah kita menolong korban kursi pijat di mal yang rambutnya kegulung itu? Hebatnya di tanahair tercinta ini semua orang di mal akan beramai–ramai menolong korban. 

Terbalik dengan Toronto, jika kita tidak bisa menolong melepaskan Perempuan itu maka disarankan panggil security mal. Atau jika terjadi di luar mal, kita dapat menghubungi telepon 911. Bantuan Call 911 sudah sangat baik dan tepat. 

Jangan coba menyentuh tubuh perempuan itu, apalagi menggunting rambutnya (saking panik) untuk membebaskan dari rambut yang tergulung. 

Jadi, jangan menjadi penonton korban itu. Lebih baik memilih tempat pijat di mal yang aman misalnya foot massage atau spa lebih terjamin keselamatannya.

Menolong orang yang perlu bantuan itu sangat baik, tetapi lebih baik dengan memberi pertolongan dengan cara yang tepat.

SHS – Toronto, August 4, 2023.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version