Home BERITA Kunjungan Keluarga

Kunjungan Keluarga

0
Ilustrasi: Program Kunjungan Keluarga alias Kejungkel ini kembali dipraktikan Paroki Krapyak Semarang. Program Kejungkel Paroki Krapyak Semarang sempat terhenti ketika badai pandemi Covid-19 menerjang Indonesia. (Elisa Rinihapsari)

Puncta, 15 Januari 2025
Rabu Biasa I
Markus 1: 29-39

SENIN pertama dalam Bulan Januari 2025 kami mulai mengadakan kunjungan keluarga di lingkungan. Rama dan Dewan Pastoral Paroki menyapa keluarga-keluarga yang ada di lingkungan.

Ada tiga tim yang berkunjung sesuai jumlah rama yang ada. Kami mengawali dengan doa dan mengakhirinya juga dalam doa.

Kami membatasi setiap lingkungan hanya enam keluarga saja, supaya ada waktu cukup untuk berbincang-bincang bersama. Umat merasa senang disapa hingga waktunya terasa sangat pendek.

Seharusnya jam 20.00 sudah selesai, tetapi molor sampai jam 22.30. Kami harus berhenti karena besuk pagi harus bekerja kembali.

Berkontemplasi dengan perikop Injil hari ini bisa membayangkan betapa sibuknya Yesus melayani banyak orang. Waktunya begitu padat dipakai untuk mengajar, berkunjung, mendoakan, dan menyembuhkan orang-orang yang sakit.

Mendengar ibu mertua Simon sakit, Yesus segera datang ke rumahnya. Ia memegang tangan perempuan itu, mendoakannya dan sembuhlah perempuan itu. menjelang malam banyak orang datang ke rumah itu.

Mereka juga minta disembuhkan dari penyakitnya. Saking banyaknya orang datang sampai mereka berkerumun di depan pintu rumah. Yesus melayani mereka dan juga mengusir roh-roh jahat yang mengganggu.

Pagi-pagi benar Yesus sudah berdoa di tempat sunyi, menimba semangat dan kekuatan dari Allah. Namun sepagi itu juga, orang banyak sudah datang mencari-Nya untuk mendengarkan sabda-Nya.

Pelayanan jika tidak disatukan dengan relasi yang mesra dengan Tuhan akan sangat melelahkan. Doa itu sangat penting, agar kita bisa menemukan roh demi karya dan tugas-tugas kita. Pelayanan tanpa disertai doa bisa membosankan.

Yesus mengajari kita agar selalu menyeimbangkan antara pelayanan dengan doa-doa pribadi dengan Allah. Di sana kita menemukan sumber kekuatan dan semangat yang terus menyala-nyala. Teruslah berkarya dan berdoa.

Menunggu buah durian tiba,
Dari jauh tercium baunya.
Jangan lupa selalu berdoa,
Agar pelayanan tetap menyala.

Wonogiri, melayani dengan doa
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version