Puncta 31.05.23
Pesta St. Perawan Maria Mengunjungi Elisabet
Lukas 1: 39-56
PADA rangkaian kegiatan Paskah kemarin, tim kesehatan paroki bersama tim PSE dan romo paroki mengunjungi umat yang sudah lansia dan sakit di lingkungan-lingkungan.
Karena kondisi kesehatan dan usia lanjut, mereka tidak mampu ke gereja.
Ada yang hanya berbaring di tempat tidur. Ada yang harus duduk di kursi roda.
Ada yang bisa berjalan dengan bantuan walker atau tongkat.
Ada yang harus dipapah untuk berjalan di sekitar rumah.
Dikunjungi romo membuat mereka sangat bersukacita. Kehadiran romo adalah sapaan yang menguatkan dan memberi semangat.
Hal itu terlihat dari pancaran mata mereka yang bersinar dan berbinar-binar.
Tim kesehatan membantu mengecek kondisi tubuh mereka. Ada pengecekan tensi, gula darah, kolesterol, jantung dan lain sebagainya.
Tetapi yang penting adalah sapaan pastoral bagi mereka yang lama tidak bisa ke gereja.
Kunjungan keluarga seperti ini sungguh menguatkan. Mereka merasa “diuwongke” atau dihargai dan diperhatikan.
Sapaan-sapaan sederhana tetapi menyentuh hati yang paling dalam.
Hari ini Gereja merayakan Pesta St. Perawan Maria mengunjungi Elisabet yang sudah lanjut usia.
9Dalam hitungan nalar manusia, Elisabet tak mungkin punya anak. Tetapi kehendak Tuhan mengatasi hitungan manusia. Elisabet mengandung dalam masa tuanya.
Dalam keadaan yang serba sulit itu, Maria mengunjungi dan menyapa Elisabet. Betapa gembiranya ia mendapat kunjungan ilahi, karena Maria pun mengandung Sang Mesias.
Sukacita itu meluap sehingga bayi yang ada di kandungannya ikut merasakan kegembiraan yang luar biasa.
Belajar dari kerendahan hati Maria, mari kita sering menyapa dan peduli kepada sesama kita.
Sebagai anak-anak Maria, mari kita meneladan ibu yang penuh belas kasih ini. Kita kembangkan semangat 3S yakni Sapa, Salam dan Senyum.
Dengan hormat kita menyapa sesama. Dengan ramah kita memberi salam kepada mereka dan dengan senyum kita beri perhatian kepada mereka.
Kegembiraan dan sukacita yang kita bagikan, akan menular dan mengalir menjadi berkah yang menguatkan.
Semoga kita bisa menjadi saluran kegembiraan dan berkat bagi mereka yang kita jumpai hari ini.
Makan soto di pinggir persawahan,
Melihat gunung-gunung di kejauhan.
Sapaan kasih akan meneguhkan,
Bagi hati yang dilanda kesusahan.
Cawas, kusapa dengan senyuman