Kupang Butuh Banyak Guru, Siapa Mau Daftar?

Pemerintah Kota Kupang mengaku masih membutuhkan tenaga guru untuk ditempatkan di sejumlah sekolah di wilayah ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam upaya  memberantas buta huruf demi mencerdaskan anak bangsa.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Kupang, Maxwel Halundaka di Kupang, Rabu mengaku, kebutuhan akan guru di Kota Kupang terjadi karena di setiap waktu akan terjadi purna bakti guru, mutasi pindah dan juga karena kematian.

“Kondisi itulah yang membuat pemerintah masih sangat membutuhkan guru untuk ditempatkan di sejumlah sekolah yang ada,” kata Maxwel seperti dikutip Antara.

Selain kondisi-kondisi perseorangan guru yang terjadi karena purna bakti guru, mutasi pindah dan juga karena kematian tersebut, kebutuhan guru di Kota Kupang juga dipicu karena peningkatan dan penambahan jumlah ruang kelas baru di sejumlah sekolah yang ada karena ledakan siswa baru di setiap tahun ajaran.

Di samping itu, juga karena penambahan jumlah sekolah baru yang didirikan pemerintah, baik swasta maupun negeri sebagai bagian dari tanggung jawab pemerintah untuk memberikan kemudahan akses layanan pendidikan kepada masyarakat.

Tanpa merinci angka pasti jumlah guru di Kota Kupang khusus guru negeri (PNS), Maxwel mengatakan jumlah guru yang sudah terdistribusi di seluruh sekolah baik negeri maupun swasta di Kota Kupang berkisar 1.500 orang.

Kendati begitu di sejumlah sekolah dalam pemantauan di lapangan, masih saja ada pengeluhan terkait kekurangan personil guru untuk memperlancar aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) serta sejumlah kegiatan ekstra kulikuler sebagai bagian dari pengembangan minat dan karakter siswa di sekolah masing-masing.

Mantan Kepala SMA Negeri I Kota Kupang itu justru khawatir jika pelaksanaan moratorium yang merupakan kebijakan pemerintah pusat tersebut berlaku secara umum, tanpa ada kebijakan bagi sejumlah tenaga teknis seperti guru, maka akan terjadi kekurangan guru untuk menangani pendidikan di sekolah-sekolah yang ada di kota Kupang.

Juga untuk sekolah swasta
Pemerintah Kota Kupang, menurut Maxwel dalam melakukan kebijakan untuk mendistribusikan guru PNS di sekolah-sekolah yang ada, tidak terbatas hanya untuk sekolah negeri yang dimiliki oleh pemerintah, tetapi juga untuk semua sekolah swasta yang dibangun oleh yayasan-yayasan pendidikan yang ada.

Hal ini, lanjut dia, disesuaikan dengan amanat undang-undang dimana disebutkan bahwa masyarakat juga diberikan peran untuk menyelenggarakan pendidikan formal maupun informal untuk mendukung pencapaian pemberantasan buta aksara di negara ini.

“Sekolah swasta mulai dari tingkat SD hingga SMA/SMK juga kita berikan guru PNS untuk membantu penyelenggaraan pendidikan di sekolah tersebut,” kata Maxwel.

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Drs Alfons Bunga Naen MPd mengatakan, animo masyarakat yang melanjutkan pendidkan di fakultas yang dikhusukan untuk mendidik calon guru tersebut cukup tinggi.

Hal itu ditandai dengan terus bertambahnya jumlah pendaftar di setiap tahun ajaran baru di fakultas tersebut.

Menurut dia, untuk pendaftar baru yang saat ini berada di semester I mencapai 1.000 mahasiwa dari sebelumnya berjumlah 700 mahasiswa.”Artinya ada peningkatan yang cukup tinggi,” kata dia.

Melihat kondisi animo masyarakat itu, pihak Universitas bahkan sedang berupaya untuk menambah kelas baru khusus Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) untuk menampung animo masyarakat yang begitu membludak.

“Proses administrasi dan kelengkapan lainnya sudah dilakukan dan dipastikan akan aksi pada tahun ajaran 2012 mendatang,” kata Bunga Naen.

Menurut dia, profesi guru saat ini merupakan salah satu profesi yang dibutuhkan dan sudah menjadi profesi yang paling banyak dipilih masyarakat.

“Untuk itu penting bagi lembaga perguruan tinggi menyediakan sarana dan fasilitas untuk memenuhi pencapaian produksi guru di daerah ini,” kata dia.