Home BERITA Lahirnya Wisanggeni

Lahirnya Wisanggeni

0
Raden Wisanggeni -- Tokoh Wayang --Sejarah Budaya

Puncta 15.08.23
Selasa Biasa XXI
Matius 18: 1-5.10.12-14

ANAK kecil seringkali diremehkan. Ia tidak dianggap apa-apa. Tetapi jangan sekali-kali menghilangkan atau menafikan kekuatan anak kecil.

Lahirnya tokoh-tokoh ksatria hebat dalam wayang menggambarkan mereka itu punya kekuatan luar biasa. Pada orang-orang yang dianggap lemah, justru di sana Tuhan berpihak.

Wisanggeni harus lahir demi menjungkir-balikan kekuasaan para dewa yang tak terbatas. Kelahirannya tidak dikehendaki para dewa.

Lahir “ceprot” langsung dibuang ke kawah Candradimuka yang panasnya melebihi matahari.

Anak yang tidak berdosa ini bukannya mati, tetapi justru tumbuh menjadi remaja digdaya mandraguna, tak terkalahkan oleh siapa pun.

Kahyangan Suralaya, istana para dewa diobrak-abrik oleh Wisanggeni yang mencari tahu siapa ayahnya.

Karena tidak ada yang tahu, semua dewa dipukul, ditendang dan dihajar oleh seorang anak yang tidak bisa tata krama. Para dewa kalang kabut dibuatnya.

Yesus berkata, “Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di surga.”

Sikap anak kecil yang polos, lugu, tidak berdosa dapat menjadi cermin bagi usaha pertobatan kita.

Jangan merasa angkuh, sombong, sok kuasa, “adigang, adigung, adiguna,” seperti para dewa yang meremehkan anak kecil.

“Barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku,” sabda Yesus.

Yesus menghadirkan diri-Nya menjadi orang kecil, lemah dan miskin. Barangsiapa menyambut dan menghormati mereka, sama saja menerima Yesus dalam hidupnya.

Marilah kita menghargai dan menghormati kaum kecil dan lemah. Mereka adalah perwujudan Allah.

Besok siang terbang ke Kuala Lumpur,
Ada undangan pesta pernikahan sedulur.
Tiap orang mempunyai martabat luhur,
Terlebih mereka yang kecil dan lemah Lur…

Cawas, hargailah orang kecil…

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version