Bacaan1: Why. 21:9b-14
Injil: Yoh. 1:45-51
Kitab Suci adalah sumber utama bagi umat katolik untuk belajar iman selain dua sumber lainnya, yaitu Tradisi Suci dan Magisterium.
Disanalah tertulis seluruh pewahyuan Allah kepada manusia.
Jadi Kitab Suci bukanlah buku pengetahuan, bukan buku sejarah (meski disana ada pengetahuan dan sejarah), disana ada kisah fakta dan kisah fiktif (perumpamaan).
Kitab Suci adalah buku iman.
Kitab Suci umat katolik tidak jatuh dari langit namun ditulis oleh orang-orang pilihan Allah dan diilhami Roh Kudus. Dari Kitab Suci, kita mengenal Allah lalu menanggapinya dengan iman.
Dengan mengenal-Nya maka kita juga mengetahui kehendak-Nya serta janji yang diberikan bagi kehidupan selanjutnya yang kekal.
Tokoh Natanael yang kita baca dalam kitab Yohanes menjadi model seorang pembaca Kitab Suci. Oleh Tuhan Yesus, ia dikatakan sebagai “orang yang berada di bawah pohon Ara”. Dalam tradisi Yahudi, seseorang biasanya membaca dan belajar Kitab Suci di bawah pohon Ara.
Dengan bekal membaca Kitab Suci, maka tidak sulit baginya untuk mengenal siapa Yesus,
“Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!.”
Untuk pertama kalinya, dalam injil Yohanes melalui tokoh Natanael yang kelak juga dikenal sebagai Bartolomeus, kita mengenal sebutan Yesus sebagai Anak Allah.
Satu janji kepadanya dan juga kita para pembaca serta yang belajar Kitab Suci adalah:
“…Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu.
Lalu kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”
Melalui Kitab Suci pula, kita bisa membayangkan betapa indah, agung, mulia, aman serta kokohnya kota “Yerusalem surgawi” sebagai tujuan hidup orang beriman.
Ada malaikat yang menjaga diatas setiap pintu gerbang, sehingga tidak sembarang orang bisa memasuki kota itu kecuali mereka yang dipilih Allah. Suatu kota yang dibangun diatas landasan para rasul-Nya sebagai wujud Gereja sepanjang masa.
Pesan hari ini
Tidak membaca Kitab Suci maka tidak mengenal Tuhan Yesus.
“Jangan pernah takut untuk selalu mencintai, meskipun engkau terluka dengan beberapa orang dalam hidupmu.”