Bacaan 1: Mi 7:14-15. 18-20
Injil: Luk 15:1-3. 11-32
Kebanyakan orang pasti mengenal sosok legendaris Walt Disney. Tokoh yang mendirikan perusahaan animasi terbesar di dunia.
Saat masih muda ia bekerja di sebuah kantor berita namun sayang ia dinilai tidak berprestasi sehingga berujung pemecatan dirinya. Dia dianggap kurang imajinasi dan tidak punya ide-ide orisinil.
Dalam keterpurukannya, ia bangkit dan bahkan menghasilkan karya-karya besar dan legendaris hingga saat ini. Dia menciptakan tokoh-tokoh kartun seperti Mickey Mouse, Donald Duck, dan Goofy.
Lewat karyanya itu, Disney memenangkan 22 penghargaan Oscar dari 59 nominasi. Sebuah rekor kemenangan dan nominasi terbanyak sepanjang sejarah.
Dalam kisah perumpamaan injil, dikisahkan dua orang anak kakak beradik dengan ayah yang begitu sabar dan baik hati.
Si bungsu, meminta bagian harta warisannya lalu menjual dan pergi meninggalkan rumah. Hidup berfoya-foya bersama para pelacur hingga habis hartanya dan hidup melarat.
Bersedia memakan pakan babi yang merupakan binatang haram bagi orang Yahudi, menandakan bahwa ia jatuh miskin, terpuruk dalam kehidupan paling dasar.
Namun dalam sebuah permenungannya ia sadar dan menyesali bahwa telah melakukan kesalahan besar dan dosa pada orang tua. Ia berniat kembali kepada ayahnya yang baik hati, bertobat serta bersedia tidak dianggap sebagai anak namun sebagai hamba.
Apa yang dibayangkannya terjadi sesuai keinginannya. Ayahnya menerima dengan tangan terbuka, mau mengampuni kesalahannya bahkan dibuatkan pesta meriah bersama seisi rumahnya.
Dengan bahasa yang lembut, sang ayah menjelaskan kepada si kakak yang marah. Bahwa ia juga harus turut sukacita karena adiknya yang telah hilang dan dianggap mati itu telah kembali seolah hidup dari kematiannya.
Ayah yang baik hati tersebut merupakan gambaran Allah Bapa yang penuh kasih dan pemaaf.
Hal ini seperti disampaikan oleh Nabi Mikha:
“Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia?
Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.
Pesan hari ini
Terpuruk bukanlah akhir duniamu.
Renungkan apa yang salah dalam hidupmu. Sesali yang tidak baik, bertobat lalu bangkit lagi. Maka Allah Bapa akan mengampunimu, dengan tangan terbuka serta sukacita penuh menerimamu kembali.
“Cara terbaik untuk memprediksi masa depan adalah dengan menciptakannya.”