Home AGENDA PERISTIWA Lambang Pastoral Uskup Keuskupan Jayapura Mgr. Yanuarius Theofilus Matopai You

Lambang Pastoral Uskup Keuskupan Jayapura Mgr. Yanuarius Theofilus Matopai You

0
Lambang Pastoral Uskup Keuskupan Jayapura Mgr. Yanuarius Theofilus Matopai You. (Keuskupan Jayapura)

PERASAAN syukur menguat, ketika saya mendengar dari mulut Nuncio Mgr. Piero Pioppo berita penunjukkan diriku menjadi Uskup Terpilih Keuskupan Jayapura pada tanggal 24-10-2022.

Saat itu, hatiku penuh syukur dalam keharuan sambil bertanya, “Siapakah aku ini Tuhan, sampai dipilih menjadi Uskup?”

Syukur Tuhan atas kasih yang begitu besar bagi saya sebagai putera asli Papua pertama menjadi uskup. Namun, waktu bersamaan, saya merasa tidak pantas menjalani tugas mulia ini. Tetapi tetap setia mengikuti Tuhan Yesus sambil memikul salib.

Seketika itu juga, saya jadi teringat dengan mimpi bundaku (Rosalina Tatogo).

Mama saya pernah bermimpi, saat dia masih gadis; sebelum menikah dengan suaminya – bapak saya.

Isi mimpi ini hanya sepenggal. Ia pegang tongkat gembala dari uskup; lantas berdiri menghadap di depan pastoran Paroki Epouto.

Lantas, gadis Rosalina ini kawin dengan pasangannya -yakni bapakku yang bernama Lucas You. Kemudian buah cinta pasangan ini lahirlah saya; lalu diberi nama Yanuarius You sebagai nama baptis.

Masih ditambah Theofilus nama saat penerimaan Sakramen Penguatan; dilengkapi dengan nama adat Matopai saat pentahbisan imam maka nama lengkapku: Mgr. Yanuarius Theofilus Matopai You.

Sesuai mimpi mama, ia sungguh yakin bahwa dari  enam anaknya yang laki-laki itu di antaranya salah satu akan menjadi imam. Bilamana satu anak laki-laki itu nantinya menjadi imam, maka Tuhan Allah pilih menjadi uskup.

Mimpi mama itu digenapi melalui saya, karena itu saya memilih Bacaan Pertama dari Nabi Yeremia 1:4-10.

Keyakinan saya seperti Nabi Yeremia yang merasa tidak layak dan tidak mampu, tapi Tuhan Allah katakan “Aku menyertai engkau.”

Bagian berikut di bawah ini kami memberi penjelasan gambar yang ada pada lambang pastoral Keuskupan Jayapura sbb:

Gambar salib menunjuk pada Tuhan Yesus sebagai nabi, imam, raja sekaligus gembala yang menjadi model bagi uskup dalam menjalani tritugas Yesus bagi Gereja.

Gambar pita warna kuning dengan tulisan motto saya adalah: “Ego Vobiscum Sum  (Aku menyertai kamu) bdk. Mat. 28:20b; warna kuning adalah tanda damai, penuh harapan.

Gambar merpati berlatar belakang merah adalah simbol Roh Kudus dengan multi fungsi-Nya; baik kepada Sang Uskup maupun bagi Gereja di Keuskupan.

Peran Roh Kudus adalah:

  • Menguduskan atau memurnikan orang percaya;
  • Memimpin pada seluruh kebenaran;
  • Memberi semangat untuk bangkit dari kelesuan;
  • Memberi keberanian dalam bersaksi mewartakan Injil;
  • Membimbing dalam memutuskan segala sesuatu agar terjadi sesuai kehendak Allah;
  • Mendoakan bagi orang percaya;
  • Menghibur, mengajar, memberi ilham.
  • Menuntun dalam kasih dan damai: Allah Tritunggal, sesama, dan alam;
  • Menjadikan dewasa jasmani dan rohani dan bertanggungjawab;
  • Mencurahkan karunia-karunia Roh Kudus;
  • Menuntun orang agar terjadi sesuai kehendak Allah, semangat pembaharuan diri, dunia, sesama, budaya, kontekstual, alam, dunia.

Gambar Alkitab dengan multi fungsi baik bagi sang uskup yang harus hidup dari Sabda sehingga dapat menjalankan kuasa mengajar kepada umat; serta sabda harus dihidupi oleh kaum beriman di keuskupan dengan multi fungsi sabda sebagai berikut.

  • Sabda Allah untuk mengajar manusia agar percaya pada Yesus Kristus Juru selamat.
  • Sabda Allah yang menuntun pada keselamatan.
  • Sabda yang berisi Kehendak Allah dalam rencana keselamatan bagi manusia dan dunia.
  • Sabda Allah itulah Tuhan Yesus yang menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia.
  • Sabda Allah sebagai pedoman, penuntun bagi manusia.
  • Sabda Allah mendidik dalam kebenaran.
  • Sabda Allah memperbaiki kesalahan.
  • Sabda Allah sebagai fondasi bangunan hidup rohani.
  • Sabda Allah sebagai kompas ke surga.
  • Sabda Allah adalah Allah yang Alpa dan Omega

Gambar noken dengan multi fungsi menunjukkan pada beberapa hal sbb:

Noken ukuran besar untuk:

  • Membawa hasil-hasil  panenan;
  • Membawa barang belanjaan;
  • Mengisi makanan;
  • Menyimpan makanan;
  • Mengisi barang, harta: uang, kulit kerang, rokok;
  • Menggendong anak;
  • Simbol identitas diri maupun harga diri seorang perempuan.
  • Simbol rahim ibu yang menjamin kehidupan bayi selama sembilan bulan.
  • Simbol transformasi kehidupan: kehidupan baik, kesuburan, perdamaian, persatuan.
  • Simbol uskup orang Papua pertama.
  • Simbol Sabda Allah diwartakan dalam konteks Papua agar tersimpan dan terpelihara dalam hati manusia, umat yang hidup di Papua.

Alkitab dan Noken berlatar belakang warna biru: Simbol Sang Sabda menjadi manusia melalui rahim Bunda Maria.

Catatan: Noken ukuran kecil kebutuhan terbatas pada personil; tapi noken ukuran besar kebutuhan lebih banyak untuk banyak orang.

Gambar domba dan salib merah berlatar belakang warna hijau me

Umat Keuskupan Jayapura yang digembalakan oleh gembala yang baru hendaknya selalu hadir, menuntun, mendampingi, melindungi, menyembuhkan, menyiapkan makanan jasmani-rohani dengan penuh kasih sesuai teladan Sang Gembala Agung.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version