MESKIPUN baru dibentuk, tetapi Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Daerah (LP3KD) Provinsi Jambi sudah terasa manfaatnya. Hal ini diungkapkan Romo Yohanes Haryoto SCJ, Pastor Paroki Santo Gregorius Agung, Jambi.
Menurutnya, LP3KD melahirkan dinamika baru dalam kehidupan iman umat.
Dua paroki di Kota Jambi
Provinsi Jambi merupakan bagian dari Keuskupan Agung Palembang.
Di Kota Jambi hanya ada dua paroki, yakni Paroki Santa Teresia dan Paroki Santo Gregorius Agung. “Punya dinamika baru. Situasi persatuan antara Paroki Santa Teresia dan Santo Gregorius Agung sangat terasa,” kata Romo Haryoto SCJ.
Romo Haryoto melihat umat Katolik di Jambi semangat mendukung gerak LP3KD. Hal ini membawa hikmah bagi mereka.
“Saya lihat anak-anak yang ikut lomba cerdas cermat rohani. Dulunya pengetahuan iman mereka sedikit sekali, sekarang hampir hafal semua. Berapa ratus soal? Ini kan luar biasa. Dari yang tidak berminat, menjadi semangat,” katanya sembari mengumbar senyum.
Salah seorang peserta Lomba Cerdas Cermat rohani anak, Jeanner Nandya Sutrisno, setuju dengan Romo Haryoto. “Lomba seperti ini bisa menambah ilmu pengetahuan dan bisa menambah kekompakkan dengan teman,” tandasnya.
Sebelum berangkat ke Ambon, Nandya dan teman-temannya berlatih sesuai dengan materi yang diberikan oleh panitia PESPARANI 2018.
“Sebelum ada bank soal, kami hanya fokus pada materi, tapi ternyata belum sesuai untuk lomba. Setelah dikasih bank soal, awalnya kami agak lega, tapi tantangannya itu, kami harus hafal kalau nggak salah 750 soal,” jelas Nandya.
Peserta Lomba Paduan Suara Dewasa Campuran, Agustina Tince dan Cynthia juga merasakan manfaat hadirnya LP3KD. “Ada sih, kita yang dulunya tidak tahu nada, nyanyinya salah-salah, sekarang jadi lebih paham,” kata Cynthia.
“Kita ber-31 dengan dirigen. Harapannya kalau bisa, koor seperti ini masih tetap ada,” kata Tince.
Tim Lomba Cerdas Cermat Provinsi Jambi di ajang PESPARANI 2018.
Ia juga mengatakan bahwa mereka berencana keliling stasi membagikan ilmu tentang lagu-lagu liturgis khas Gereja Katolik.
“Yang paling penting bagi kami adalah ikut menyukseskan kehadiran Gereja Katolik di Provinsi Jambi untuk masyarakat Indonesia dalam PESPARANI 2018 ini,” kata Romo Haryoto SCJ.
Provinsi Jambi mengutus 70 orang dalam PESPARANI 2018 di Ambon. Sukacita kental terasa dalam kontingen ini.
“Senang melihat anak-anak dan orangtua yang semangat. Saya pikir mereka tidak hanya datang untuk bertanding, tetapi untuk melihat saudara-saudaranya di luar, supaya tidak seperti katak dalam tempurung,” kata Romo Dwi SCJ, yang adalah pastor rekan di Paroki St. Teresia Jambi ini.
“Kehadiran kita untuk menunjukkan persatuan dan kesatuan Gereja Katolik Indonesia. Ini sangat menyenangkan. Sangat membawa berkat,” timpal Romo Haryoto SCJ.
PESPARANI, Pertama Kalinya Umat Katolik Gelar Festival Paduan Suara Rohani Liturgis (1)