JADI anggota barisan ‘pager ayu’ jelas bukan hal biasa bagi para suster biarawati. Namun, sejak setahun terakhir ini, hal baru yang tidak biasa itu telah dilakoni sejak setahun terakhir ini oleh para suster biarawati Abdi Kristus (AK) yang dulu kita kenal dengan sebutan para suster Abdi Dalem Sang Kristus (ADSK).
Dan itu terjadi saat berlangsung acara sembahyang sholat Ied pada Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran. Tahun 2017 ini, para suster AK kembali melakoni jadi anggota barisan ‘pager ayu’ usai berlangsung ibadah sembahyang sholat Ied di hari pertama Lebaran tanggal 25 Juni 2017 kemarin.
Kesediaan menjadi anggota barisan ‘pager ayu’ ini dilakukan sebagai tanda hormat sekaligus menunjukkan sikap kepedulian kepada umat Muslim usai menjalankan sembahyang sholat Ied. Utamanya, mereka yang menyambangi Masjid Baitul Syukur di Jl. Tentara Pelajar yang letaknya persis di belakang Generalat Susteran Abdi Kristus di Gedanganak, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Peristiwa ini terjadi pada hari Minggu kemarin dan ini mengulangi hal sama pada tahun sebelumnya.
Pengalaman perjumpaan yang membahagiakan
Ketika para suster AK berdiri berjejeran menjadi anggota barisan ‘pager ayu’ di sepanjang jalan utama persis di depan Masjid Baitu Syukur Gedanganak – Ungaran, sejumlah umat muslim mengungkapkan rasa haru dan ketersentuhan hati mereka dengan menangis sembari memeluk kami satu per satu.
Mereka melakukan hal itu sembari berucap terima kasih. “Matur nuwun …matur nuwun nggih Suster (Terima kasih …terima kasih ya Suster)…,” ucap mereka membisiki kami sembari memeluk mesra para suster satu per satu dengan tulus hati dan muka riang.
Di kawasan perbukitan dengan lanskap pemandangan alam nan hijau di Gedanganak, Ungaran, Kabupaten Semarang ini, sudah puluhan tahun berdiri empat unit bangunan fungsional milik para suster AK. Yakni, kompleks Susteran Generalat, Novisiat-Postulat St. Theresia, Rumah Retret, dan Kompleks Susteran Panjer Enjing untuk residensi para suster sepuh yang sudah pensiun.
Bagi kami para suster Abdi Kristus (AK) di Susteran Gedanganak – Ungaran, pemandangan itu menjadi oase yang menghibur hati. Ini sungguh merupakan sebuah pengalaman perjumpaan yang membuat setiap orang yang terlibat merasa dibuat bahagia secara alami.
Benarlah indah dan membahagiakan kalau kita bisa melakoni hidup bermasyarakat ini dalam semangat kerukunan, walaupun kita berbeda-beda.