Home BERITA Lebih Dekat dengan Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC, Tambah “E” Biar...

Lebih Dekat dengan Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC, Tambah “E” Biar Berbau Spanyol (2)

0
Uskup Keuskupan Manado Terpilig Mgr. Rolly Untu MSC saat menghadiri prosesi tahbisan episkopal Mgr. Robertus Rubiyatmoko di Lapangan Bhayangkara Akpol Semarang. (Matius Bramanyo/Dokpen KWI)

T: Mengapa memilih kota Tondano sebagai tempat tahbisan, bukan di kota Manado?

Panitia Tahbisan di Manado lebih tahu tentang hal ini. Sejauh saya dengar bahwa tempat ini, Stadion Maesa ditawarkan oleh Bupati Tondano. Maesa sendiri memiliki makna bagus, persatuan.

Stadion ini memiliki fasilitas yang  lebih baik daripada stadion Klabat yang pernah digunakan sebagai tempat tahbisan Mgr. Joseph Suwatan.  Selain itu, akses tempat parkir  juga lebih luas daripada Klabat. Lebih-lebih lagi,  udara di Tondano lebih sejuk dibanding Manado karena letaknya di dataran tinggi.

Selain itu, Tondano berada di tengah di antara tiga  kabupaten Minahasa yang lain (Minahasa Utara, Minahasa Selatan, dan Minahasa  Tenggara).  Kota Tondano adalah ibukota Minahasa induk (tengah). Jadi, letaknya cukup strategis serta mudah diakses dari arah manapun. Tentu saja, ada alasan-alasan lain yang masih disembunyikan Panitia Tahbisan sebagai kejutan untuk umat dan para tamu undangan.

Baca juga:   Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC: Kenal Lebih Dekat Sosok Uskup Manado Terpilih (1)

T: Apa motto penggembalaan Monsinyur dan mengapa memilih motto tersebut? Apa yang menginspirasinya?

Motto penggembalaan yang saya pilih adalah In Lumine tuo,videmus lumen (Dalam Terang-Mu , Kami Melihat Terang, Mzm 36:10).  Kalimat lengkapnya adalah “Sebab pada-Mu ada sumber hayat, di dalam terang-Mu kami melihat terang.”

Motto ini diambil dari motto tahbisan imamat saya: 34 tahun lalu. Gambarannya adalah bahwa dalam cahaya Tuhan kita melihat ada terang, melihat hidup ini secara baru dengan kepasrahan, dengan sukacita dan dengan kegembiraan. Dalam konteks ini juga saya artikan bahwa jika kita tinggal dalam Tuhan serta kembali kepada-Nya sebagai sumber hidup, banyak hal akan dilihat secara lebih baik dan lebih jelas.

Motto ini sudah saya hidupi sejak lama sejak tahbisan imamat saya karena selalu dibacakan tiap Rabu pertama dari brevir. Pada awalnya saya penasaran juga dengan teks ini, lalu saya pilih sebagai motto imamat. Ketika ditunjuk sebagai Uskup Keuskupan Manado, spontan saya memakainya sebagai motto penggembalaan saya.

Pengumuman penunjukan saya dilakukan pada hari Rabu menjelang Tri Hari Suci, pas Misa Krismatis. Bagi saya motto tahbisan itu semakin hidup pada momen penting  tersebut di mana pada Pekan Suci, dan terutama pada Malam Paskah sendiri, Kristus menjadi terang dan cahaya dunia.

PS: Naskah berita lengkap lengkap mengenai wawancara ini bisa diakses di  http://www.dokpenkwi.org/2017/06/09/mgr-benedictus-estephanus-rolly-untu-msc-kenal-lebih-dekat-sosok-uskup-manado-terpilih-2/

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version