Jumat. Pekan Biasa II (H)
- Ibr. 8:6-13.
- Mzm. 85:8.10.11-12.13-14.
- Mrk. 3:13-19.
Lectio
13 Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan mereka pun datang kepada-Nya. 14 Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil 15 dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan.
16 Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, 17 Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh, 18 selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot, 19 dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia.
Meditatio-Exegese
Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan merekapun datang kepada-Nya
Para Rasul bersedia untuk menerima panggilan dan tugas perutusan dari Yesus. Yesus memulai memanggil murid-murid-Nya dengan memanggil dua orang, Simon dan Andreas; kemudian bertambah dua orang, Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus (Mrk. 116-20).
Jumlah ini bertambah terus. Santo Lukas juga mengisahkan bahwa Ia memanggil 70 orang murid lain untuk melaksanakan tugas perutusan-Nya (Luk. 10:1).
Yesus naik ke bukit, sepertinya Ia mengikuti jejak Musa, untuk bertemu dengan Allah dalam doa (Mat. 5:1; Luk. 6:12-16; Kel. 19:3).
Yesus menyelaraskan keputusan-Nya dengan kehendak Bapa-Nya. Lalu Ia mengambil inisiatif untuk memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya untuk menjadi murid-Nya.
Masing-masing menanggapi dengan datang pada-Nya secara sukarela (Mrk. 3:13). Kisah ini identik dengan panggilan Allah pada Musa untuk bersua dengan-Nya (Kel. 19:20).
Setelah berdoa, Yesus menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia, diutus memberitakan Injil dan diberi kuasa untuk mengusir setan (Mrk. 3:14-15). Maka, para muridNya dipanggil untuk : a) menyertai Dia, membentuk komunitas yang menjadikan Yesus sebagai pusat hidup bersama; dan b) berdoa bersama-sama dengan-Nya dan diberi-Nya kuasa mengusir setan, agar mampu diutus memeritakan Injil Kerajaan Allah.
Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu
Yesus secara sadar memisahkan kedua belas rasul dari tujuh puluh orang yang percaya pada-Nya dan diutus mendahului-Nya ke kota-kota yang akan Ia kunjungi (Luk. 10:1). Dalam Perjanjian Lama, Allah yang membentuk hirarki pelayanan berdasarkan dua belas keturunan Yakub/Israel di Gunung Sinai, bersama Musa, dua anak Harun dan 70 orang tua-tua Israel (Kel. 24:1:9-11).
Yesus membentuk hirarki pelayanan Perjanjian Baru yang dimulai dengan 12 orang rasul. Kedua belas orang itu mewartakan Injil dan memiliki anak-anak rohani, karena mereka percaya akan Yesus yang diwartakan para rasul itu.
Kelompok lain berasal dari jerih payah perwartaan 70 orang murid Yesus yang lain.
Kata Yunani αποστολους, apostolous, bermakna: orang yang diutus/duta. Melalui ungkapan ini, Yesus mau menekankan bahwa tugas utama kedua belas orang itu (Mrk. 3:14-15): “untuk menyertai Dia, untuk diutus-Nya memberitakan Injil dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan”, ut essent cum illo, et ut mitteret eos praedicare habentes potestatem eiciendi daemonia .
Katekese
Yesus memilih dua belas rasul. Paus Benedictus XVI, 1927 – sekarang
“Saya membaca ulang bagian inti perikop ini: Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan merekapun datang kepada-Nya. Ia menetapkan dua belas orang yang disebut-Nya rasul untuk menyertai dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil serta diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan.
Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh, selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot, dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia.” (Mrk. 3:13-19; bdk. Mat. 10:1-4; Luk. 6:12-16).
Mengacu pada tradisi pewahyuan, ‘bukit’, dengan prakarsa yang menyingkapkan kesadaran dan niat penuh, Yesus menetapkan kedua belas orang agar mereka menjadi saksi dan utusan Injil. Mereka dan orang-orang yang dipanggil karena pewartaan mereka, terus melanjutkan karya perutusan hingga kedatangan Kerajaan Allah.
Tiada keraguan atas peristiwa historis panggillan kedua belas orang ini, tidak hanya karena didukung oleh pelbagai macam kesaksian dari jaman kuno, dan juga karena disebut-Nya nama Rasul Yudas, si pengkhianat, memunculkan kesulitan-kesulitan yang menghambat komunitas awal ini.
Angka 12, yang dengan jelas mengacu pada 12 suku Israel, menyingkapkan tindakan simbolik dan profetis akan prakarsa baru pendirian umat yang kudus.
Setelah kejatuhan tata hidup umat berlandaskan 12 suku, Israel merindukan pembangunan kembali jemaat yang dididirikan atas 12 suku Israel yang baru, sebagai lambang kedatangan zaman Mesias (kita dapat membacanya dalam kesimpulan Kitab Nabi Yehezkel 37:15-19; 39:23-29; 40-48).
Dengan memilih kedua belas orang itu, dengan mengajak mereka tinggal bersama-Nya dan menjadikan mereka rekan dalam tugas pengutusan yang sama, yakni mewartakan Kerajaan Allah melalui kata dan perbuatan (bdk. Mark. 6:7-13; Mat. 10:5-8; Luk. 9:1-6; 6:13), Yesus hendak bersabda bahwa waktunya telah tiba; saat untuk membangun kembali umat Allah, umat yang dibangun atas dasar 12 suku, yang sekarang telah diubah menjadi umat universal, Gereja-Nya” (dikutip dari Homili tentang Markus 3:13-16, 15 Maret 2006)
Oratio-Missio
- Tuhan, penuhilah hatiku dengan rasa syukur dan kemurahan hati. Ambillah hidupku dan semua yang aku miliki sebagai persembahan kasihku padaMu. Amin.
- Apa yang perlu aku lakukan untuk ambil bagian membangun jemaat-Nya?
Et vocat ad se, quos voluit ipse,